ICC Jakarta – Ayatullah al-Uzhma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Senin pagi (18/02) dalam pertemuan dengan rakyat provinsi Azerbaijan Timur menilai pemerintahan Republik Islam Iran berada dalam posisi terbaik, dan front imperialis di bawah pimpinan Amerika Serikat sedang berada dalam kondisi yang semakin melemah.
Rahbar di bagian lain dari pidatonya menyinggung pawai akbar 22 Bahman tahun ini seraya mengatakan, “Dalam pernyataan saya beberapa hari yang lalu, saya mengucapkan terima kasih kepada rakyat Iran, tetapi saya ucapan terima kasih itu jauh lebih sedikit dan kurang dari hak rakyat Iran. Karena rakyat Iran pada pawai akbar 22 Bahman tahun ini telah melakukan pekerjaan besar.”
Tidak ada keraguan bahwa bangsa Iran telah melewati banyak kesulitan, tegar menghadapi masalah dan di kancah anti imperialis melakukan partisipasi lebih berwarna daripada sebelumnya. Prestasi ini adalah fondasi yang pasti untuk terus bergerak maju dan di era baru Revolusi Islam.
Iran, terlepas dari sanksi dan tantangan, kini berada dalam posisi stabil di banyak bidang dan memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan. Sementara dari sisi sumber daya alam dan manusia luar biasa dan mampu melanjutkan jalan keberhasilannya dengan tenang. Sekalipun mencapai posisi yang tinggi ini, khususnya di bidang keamanan sangat sulit dan sangat mahal biayanya.
Sekaitan dengan hal ini, Ayatullah Khamenei merujuk pada kesyahidan baru-baru ini dari sejumlah Pasdaran, penjaga keamanan dan perbatasan Iran yang dilakukan oleh para teroris yang mendapat dukungan dari rezim-rezim pelaku kejahatan.
Beliau menekankan, “Kesyahidan ini harus membuat kita semakin waspada bahwa keamanan negara diraih dengan harga darah para pemuda terbaik negara ini dan semua orang harus berterima kasih kepada pengorbanan mereka ini.”
Tentu saja, ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa kekuatan dan otoritas Amerika di dunia semakin menurun dan hari ini Amerika jauh lebih lemah daripada Amerika empat dekade lalu.
“Para politisi dungu Amerika mengundang sejumlah negara sekutu, negara lemah dan negara yang diintimidasi ke konferensi Warsawa dan mengambil keputusan anti-Iran, akan tetapi konferensi ini tidak membuahkan hasil apapun dan semuanya menunjukkan kelemahan, dan saat lemah musuh akan marah, lalu mulai menciptakan kontroversi dan mencaci maki,” ungkap Rahbar.
Tidak diragukan lagi bahwa bahwa kekuatan imperialis dan di puncaknya adalah Amerika Serikat pelaku kriminal yang berdiri menghadapi bangsa Iran. Para pejabat Amerika Serikat telah melakukan segalanya di masa lalu dan sekarang untuk memukul Iran, tetapi plot-plot ini belum dapat membuat bangsa Iran terhenti dari melanjutkan jalannya. Menganalisa perimbangan ini merupakan titik kunci yang disinggung oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran.
“Pemerintahan Republik Islam Iran berada dalam posisi terbaik dan front imperialis di bawah pimpinan Amerika Serikat sedang berada dalam kondisi yang semakin melemah,” ucap Pemimpin Besar Republik Islam Iran.
Dari sudut pandang ini, kata-kata Pemimpin Besar Revolusi hari Senin (18/02), sebenarnya adalah menunjuk hakikat jalan gerakan bangsa Iran menuju masa depan yang pasti. Jalan ini, tidak diragukan lagi, memiliki tujuan yang jelas yang didasarkan pada kemandirian dan bersandar pada kapasitas internal dan pada saat yang sama, kewaspadaan menghadapi kebijakan yang menipu di bidang hubungan luar negeri.
Kata-kata Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam hal ini jelas dan mencerahkan. Beliau mengisyaratan pada tipu daya dan penipuan Barat seraya mengatakan, “Nasib Amerika sudah jelas, karena sudah menyarungkan kembali pedangnya, namun kita harus mewaspadai negara-negara Eropa, pasalnya mereka juga menipu.”
Sumber: Parstoday