ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Perkembangan, Peluang dan Tantangan Kolaborasi Indonesia-Iran

by admin
February 23, 2024
in Berita
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta – Setelah kolaborasi pengembangan teknologi bedah robotik (robotic telesurgery) pada tahun 2023, Indonesia dan Iran memperluas kerja sama di bidang lainnya. Pada tahun ini, misalnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia mempersiapkan timnya berangkat ke Tehran untuk mempelajari Nanoteknologi. Di sisi lain, peneliti Iran direncanakan bartandang ke Indonesia untuk mempelajari perkembangan riset biodiversitas. Dari tahun 1950 hingga kini, duet dua negara ini secara bilateral terus terjalin walau ada saja yang merintangi sejak revolusi tahun 1979 meletus di Negeri Para Mullah.

 

Duta Besar Republik Indonesia untuk Iran, Ronny Prasetyo Yuliantoro, meyakini prospek kerja sama kedua negara paling besar ada di bidang teknologi kesehatan. Setelah bersama-sama mengembangkan Pusat Bedah Robotik di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dan RS. Sardjito Yogyakarta, kedua negara akan melakukan hal yang sama di dua kota lainnya: Medan dan Makassar. 

“Saya percaya kerja sama Iran dan Indonesia dapat berdampak luas ke masyarakat, khususnya akses terhadap pelayanan kesahatan di daerah-daerah terpencil,” kata Dubes RI untuk Iran dalam pidato sambutannya di Seminar HUT ke-45 Revolusi Islam Iran, Jumat, 16 Februari 2024. Seminar ini mengangkat tema “Prospek Kerja Sama Multi Sektoral Indonesia-Iran Menghadapi Transformasi Masyarakat Era Society 5.0” yang digelar di Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta. 

Belajar dari pengalaman pandemi Covid-19, Pemerintah Indonesia telah mencanankan transformasi sistem ketahanan kesehatan nasional yang mandiri. Dan menurut Dubes Ronny, Tehran menjadi salah satu mitra penting dalam mencapai tujuan tersebut. “Kolaborasi Indonesia dan Iran juga merupakan contoh Kerjasama Selatan-Selatan (KSS) untuk mencapai kemandirian bersama yang dilandasi oleh solidaritas, kesetaraan dan saling menguntungkan,” katanya. 

Kunjungan Presiden Iran, Ebrahim Raisi, ke Jakarta tahun lalu semakin memperkuat hubungan diplomatik kedua nagara. Setelah kunjungan kenegaraan Raisi, BRIN mengirimkan tim penelitinya ke Negeri Para Mullah untuk menjajaki peluang kerja sama di bidang kesehatan, lingkungan dan nanoteknologi. Peneliti BRIN bidang nanoteknologi, Wahyu Bambang Widayatno, yang menjadi salah satu anggota tim tersebut berbagi pengelaman kepada peserta Seminar di ICC Jakarta. 

Wahyu menceritakan, timnya berkunjung ke sejumlah instansi, kampus dan pusat riset di Iran. Di antara poin pertemuannya ialah Iran memiliki produk-produk nanoteknologi secara mandiri. Nanoteknologinya sangat maju. Iran bertengger di urutan ke-4 teratas di dunia dalam publikasi ilmiah terkait bidang ini. 

Dengan kemajuan Iran, kerja sama kedua negara perlu memikirkan alih teknologi dan produksi bersama.  Dubes Ronny menambahkan, kerja sama di bidang pendidikan juga dapat dilakukan oleh kedua negara di samping transformasi teknologi. Ia melaporkan bahwa empat Politeknik kesehatan di Indonesia, Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah Surabaya telah menandatangi perjanjian kerja sama dengan Tehran University of Medical Sciences (TUMS).

Wahyu dan rombongan BRIN telah berkunjung ke TUMS. Mereka juga telah menandatangi kerja sama, salah satunya, dengan INIC, lembaga pengembangan nano dan mikroteknologi di Iran. Instansi ini didirikan untuk membuka jalan bagi aktivitas sektor swasta di bidang nanoteknologi dan peningkatan kekayaan di dalam negeri. 

Ketika ingin terbang ke Tehran, Wahyu mengaku sempat merasa was-was. Di samping sejumlah berita negatif tentang Iran, ia mendengar situasi Teluk Persia memanas. Pada Juli 2023, Amerika Serikat mengerahkan pasukan marinirnya ke teluk tersebut sementara Iran menggelar latihan perang udara.

Hubungan diplomatik AS dan Iran memang putus sejak Imam Khomeini memimpin revolusi yang meruntuhkan kerajaan Mohammad Reza Pahlavi pada 1979. Sejak itu pula, Paman Sam dan sejumlah negara Barat berkali-kali memberikan sanksi kepada Iran. Mereka mengembargo Iran sehingga pintu ekspor-impor yang terkait produksi strategis – seperti militer dan migas – ditutup. Washington bahkan memberi sanksi kepada perusahaan-perusahaan di luar Iran yang mencoba bertransaksi lewat pintu tersebut. 

“Ekonomi di Iran memang berat. Meski demikian kehidupan masyarakat di sana tetap berjalan. Di luar bidang strategis yang diembargo, masih banyak bidang lain yang dapat dikerjasamakan dengan Iran. Yang penting ada keinginan dan keberanian,” ujar mantan Duta Besar Indonesia untuk Iran, Dian Wirengjurit, yang juga menjadi narasumber seminar.

Menurut pengalaman Dian sebagai dubes, tidak ada hambatan dalam pembuatan kebijakan kerja sama yang dilakukan antara pemimpin Pemerintahan Indonesia dan Iran. Masalah kadang muncul ketika para petugas pelaksana di lapangan yang akan mengimplementasikan kebijakan tersebut. “Si pelaksana yang menahan diri atau – menurut saya – tidak berani,” katanya. 

Ketika menjabat Dubes periode 2012-2016, Dian pernah mengundang Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ke Iran. Kadin merespons dengan berencana mengirimkan 50 delegasinya ke sana. Namun dua hari sebelum keberangkatan, jumlah delegasi yang akan berangkat berkurang separuh dari total sebelumnya. Dian mencari tahu alasan di balik mundurnya para delegasi tersebut. Ternyata, dalam sebuah pertemuan dengan para delegasi itu, seorang diplomat junior dari sebuah negara mengancam pemutusan hubungan dagang jika mereka berangkat ke Iran. “Kalian tahu lah nama negara asal diplomat itu, saya tidak usah sebutkan di sini,” ujar Dian. 

Kerja sama kedua negara di bidang migas sering juga diusulkan oleh politisi senior Zulfan Lindan ketika menjabat sebagai anggota DPR Republik Indonesia selama 12 tahun. Ketika Indonesia mengalami krisis gas dan perlu mengimpor gas, Zulfan mengusulkan kepada pemerintah untuk mengambil gas dari Iran. Negara sahabat ini menawarkan harga ke Indonesia lebih murah di bandingkan negara lain. “Namun persoalannya di Indonesia, (urusan) migas ini kan (ada) mafia. Jadi, dia bukan mencari yang murah, tapi siapa yang bisa memberinya untung besar,” kata Zulfan yang juga hadir dalam seminar di ICC. Pria kelahiran Aceh ini pernah duduk di Komisi VI DPR bidang perdagangan, perindustrian, investasi, dan BUMN.

Tantangan lain dari dalam negeri ialah adanya stigma, prasangka dan sterotip terhadap Iran. Narasumber dari Profesor Riset Ilmu Sosial dan Humaniora BRIN, Ahmad Najib Burhani, menyebut salah satu kata kunci yang muncul di benak masyarakat Indonesia pada umumnya terhadap Iran adalah Syiah. Dan jika ditelusuri lagi, sebagian mereka menganggap orang-orang Syiah membenci para sahabat Nabi Muhammad saw – orang-orang yang dimuliakan muslim Sunni. 

Dian Wirengjurit bahkan pernah mendengarkan pernyataan bahwa Iran hanya mengklaim sebagai republik Islam padahal di sana tak ada masjid. Pernyataan yang membuat Dian hanya tersenyum sembari geleng-geleng kepala. “Padahal mereka memegang handphone. Kan, tinggal ngetik aja: ‘masjid Iran’ di laman Google,” ujar Dian. Menurut penulis buku Capita Selecta Geopolitik dan Hubungan Internasional ini, prasangka semacam itu juga menghinggapi sebagian aparatur negara.     

Ahmad Najib Burhani memandang stigma, prasangka dan sterotip itu bakal semakin meluas jika tidak dimitigasi. Hal ini karena karakter masyarakat di era digital ditentukan oleh, di antaranya, media yang memiliki filosofi algoritma memecah belah. Dalam konteks tersebut, Najib mengapresiasi forum-forum ilmiah seperti seminar di ICC sebagai wadah klarifkasi. 

Bagi Najib, BRIN adalah institusi yang netral sehingga segala kontroversi di masyarakat dapat didiskusikan secara terbuka dan ilmiah di dalamnya. Dengan forum-forum ilmiah, upaya mitigasi meluasnya stigma, prasangka dan sterotip dalam masyarakat dapat dilakukan. “Karena BRIN bukan kompor yang membakar masalah sehingga menjadi konflik dan bukan juga kulkas yang membekukan masalah seolah-olah tidak terjadi apa-apa di masyarakat,” kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Wakil Ketua Majelis Pustaka Informasi di Pengurus Pusat Muhammadiyah ini. “Oleh karena itu,” lanjut Najib, “pilihan Iran bekerjasama dengan Indonesia melalui BRIN merupakan pintu yang tepat.”

Seminar HUT ke-45 Revolusi Islam Iran ini terselenggara berkat kerja sama antara ICC Jakarta dan BRIN. Di samping para narasumber di atas, Direktur ICC Jakarta Syekh Hakimelahi juga hadir memberikan pidato sambutan. Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi yang sedang berada di Timor Timur tak ketinggalan untuk hadir secara virtual dan menyampaikan materinya. Sekitar 70 peserta hadir secara luring termasuk di antaranya tamu undangan seperti politisi senior Zulfan Lindan dan para peneliti dari BRIN. (Edy Syarif)

 

admin

admin

Related Posts

Komunitas Pecinta Keadilan Gelar Pawai Solidaritas untuk Republik Islam Iran di CFD Jakarta
Berita

Komunitas Pecinta Keadilan Gelar Pawai Solidaritas untuk Republik Islam Iran di CFD Jakarta

June 23, 2025

Komunitas Pecinta Keadilan menggelar pawai solidaritas untuk Republik Islam Iran di kawasan Car Free Day Jakarta pada Minggu, 22 Juni...

ICC Gelar Malam Doa dan Dukungan untuk Republik Islam Iran
Berita

ICC Gelar Malam Doa dan Dukungan untuk Republik Islam Iran

June 20, 2025

Dipandu oleh Mujib Munawan, acara dibuka dengan penegasan bahwa Republik Islam Iran adalah satu-satunya negara yang secara konsisten mendukung perjuangan...

Bila Menyentuh Khamenei
Berita

Bila Menyentuh Khamenei

June 19, 2025

Dentuman serangan Israel di langit Iran mengubah fragmentasi nasional menjadi monolit solidaritas yang padu. Pendukung pemerintah dan penentangnya bersatu dalam...

Majelis Taklim Zainab Al-Kubro Bahas Konsep Keluarga dalam Al-Qur’an dan Tafsir Surah Al-Kautsar Bersama Direktur ICC, Dr. Mohammad Sharifani
Berita

Majelis Taklim Zainab Al-Kubro Bahas Konsep Keluarga dalam Al-Qur’an dan Tafsir Surah Al-Kautsar Bersama Direktur ICC, Dr. Mohammad Sharifani

June 18, 2025

Dalam suasana khidmat di Majelis Taklim Zainab Al-Kubro yang diselenggarakan di Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta, pada 18 Juni 2025,...

Kecaman Global atas Agresi Israel ke Iran
Berita

Kecaman Global atas Agresi Israel ke Iran

June 17, 2025

Berbagai negara mengecam keras serangan Israel ke Iran. Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, secara resmi menyatakan dukungan Beijing kepada...

Berita

Kedutaan Besar Republik Islam Iran Kutuk Agresi Zionis, Tegaskan Hak Bela Diri atas Serangan 13 Juni

June 13, 2025

Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta mengeluarkan pernyataan resmi pada Jumat, 13 Juni 2025, menyusul serangan militer yang dilancarkan...

Next Post
Menlu RI Retno Marsudi di ICJ: Mau Biarkan Israel Manipulasi Hukum Internasional?

Menlu RI Retno Marsudi di ICJ: Mau Biarkan Israel Manipulasi Hukum Internasional?

Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian dan Menlu Indonesia Retno Marsudi menegaskan komitmen mereka dalam membela hak-hak Palestina.

Indonesia dan Iran: Komitmen Bersama dalam Membela Palestina

Nisfu Sya’ban: Tradisi dan Makna dalam Islam

Nisfu Sya'ban: Tradisi dan Makna dalam Islam

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist