ICC Jakarta – Ayatullah Uzma Imam Sayid Ali Khamenei, Minggu (30/4) pagi, menjelang Hari Buruh ditemui oleh ribuan pegawai dan pengusaha seraya menyebut kepegawaian sebagai sebuah kehormatan dan mengatakan, “Kehadiran buruh dan semua lapisan masyarakat di medanlah yang selalu mengikis ancaman perang dan agresi musuh dari Bangsa Iran. Di pemilu mendatang juga siapa pun orang yang mencintai negara, sistem, dan keamanan harus berpartisipasi. Sebab, kehadiran yang menentukan inilah yang bisa mengurangi kejahatan musuh terhadap negara.”
Pemimpin Revolusi Islam Imam Khamenei mengucapkan selamat atas ulang tahun hari kelahiran Yang Mulia Abu Abdillah Al-Husain as dan menyatakan bahwa cinta, makrifat, dan ekspresi kerinduan kepada beliau adalah kehormatan Bangsa.
Seraya menyebut Kaum Buruh sebagai tulang punggung ekonomi dan produksi, Imam Khamenei mengatakan, “Untuk mempunyai ekonomi yang maju dan mandiri serta kemakmuran, Kaum Buruh harus sangat diperhatikan. Dan apabila kita ingin mereka mendapatkan hak-hak yang selayaknya, maka kita harus menekankan Produksi Dalam Negeri.”
Beliau menuturkan bahwa kebahagiaan kaum buruh di tengah masyarakat akan menjamin perbaikan kondisi ekonomi. Lalu beliau berkata, “Problem ekonomi negara bukanlah sesuatu yang tidak ada solusinya. Tidak ada simpul yang tak mungkin diurai. Dan salah satu konsekuensi penting dalam menanggulangi masalah ini adalah memperhatikan hak-hak Kaum Buruh.”
Ayatullah Uzma Khamenei menandaskan, “Kaum Buruh mesti merasakan penghormatan, penghargaan dan kemuliaan. Kerjanya harus dihargai. Dan dengan begitu, tidak akan ada lagi keletihan, kejenuhan, atau ketidakpedulian terhadap kerja.”
Beliau menekankan pentingya menyebarkan budaya dan urgensi kerja seraya mengatakan, “Minat dan semangat kerja itu sendiri harus disebarluaskan di tengah masyarakat. Pekerjaan mesti disadari sebagai sesuatu yang berharga sehingga pegawai dengan bangga mengatakan saya buruh. Dia tidak merasa hina untuk mengungkapkan hal itu.”
Pemimpin Revolusi Islam menyebut “jaminan keamanan kerja” dan “jaminan mata pencaharian pekerja” sebagai dua tugas penting pemerintah. Lalu beliau mengatakan, “Pemerintah, majikan, pekerja, dan pengusaha masing-masing sesuai kadarnya sendiri punya tanggungjawab untuk menanggulangi kendala masyarakat di sektor ini. Mereka semua harus menjalankan tugas dengan baik.”
Imam Khamenei menjelaskan bahwa tujuan dari menjelaskan persoalan ini dan menegaskan masalah Ekonomi Perlawanan serta penamaan berapa tahun terakhir adalah menciptakan sebuah wacana dan tuntutan publik. Beliau mengatakan, “Perubahan sebuah isu menjadi tuntutan publik akan membuat isu itu terealisasi, dan pemerintah juga akan bergerak ke arah itu.”
Sembari menyinggung peranan politik dan sosial Kaum Buruh di berbagai negara dan upaya musuh sejak hari-hari pertama Revolusi untuk membenturkan Kaum Buruh dengan Republik Islam, Imam Khamenei mengatakan, “Meskipun demikian, Kaum Buruh selalu berpihak kepada sistem dan mendukungnya. Itu artinya, selama bertahun-tahun ini, Kaum Buruh yang komitmen beragama dan giat bekerja itulah yang menampar musuh-musuh negara.”
Pemimpin Revolusi Islam menambahkan, “Republik Islam dan seluruh pejabat negara harus berterimakasih kepada Kaum Buruh dan memberi penghargaan kepada mereka. Karena merekalah yang selalu hadir di sisi sistem dan bersama sistem. Dan setelah ini pun dengan karunia Ilahi mereka akan tetap seperti itu.”
Beliau kemudian sangat menekankan masalah lapangan kerja dan menegaskan persoalan itu di peringkat pertama skala prioritas negara. Lalu beliau berkata, “Apabila masalah lapangan kerja ditangani dengan baik, maka banyak problem sosial yang akan berkurang; seperti narkoba, kendala yang dihadapi anak-anak muda, dan berbagai masalah yang muncul akibat pengangguran.”
Ayatullah Uzma Khamenei menekankan, “Siapa pun yang menjadi pejabat eksekutif negara, dan setiap orang yang akan memegang tanggungjawab sektor-sektor ekonomi di pemerintahan mendatang, harus sejak hari pertama memusatkan perhatian dan upayanya kepada penanggulangan terhadap masalah lapangan kerja. Karena poin penting ini sehari pun tidak boleh terlambat.”
Beliau menyebut perhatian terhadap produk dalam negeri di semua bidang industri, pertanian, pelayanan dan bidang-bidang lain sebagai konsekuensi pasti dalam menanggulangi masalah lapangan kerja. Lalu beliau berkata, “Para pejabat pemerintah yang akan datang sudah harus membuat perencanaan untuk hal ini pada kesempatan pertama.”
Source: ABNA