ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Q&A Tentang Boikot

by admin
December 21, 2017
in Opini
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Ide untuk memboikot produk-produk AS-Israel mendapatkan tanggapan beragam. Yang paling umum tentu saja: kalo gitu stop pake fesbuk! Yang paling epic: kalo gitu, Anies-Sandi balikin sonoh ijazahnya ke Amrik!

Minimalnya ada 4 poin dalam diskusi tentang boikot ini, dikaitkan dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini yang penuh friksi.

(1) Apa Tujuan Aksi Boikot?
Perlu dicatat, aksi boikot produk Israel sudah sangat banyak dilakukan masyarakat dunia; termasuk negara-negara Eropa.
Tujuan utama aksi boikot adalah menekan rezim Zionis-Israel agar menghentikan semua tindakan represifnya, atau bahkan membuatnya bubar, seperti dulu Rezim Apartheid di Afrika Selatan juga bubar berkat aksi boikot komunitas internasional.

Harapannya, rezim Zionis bubar, lalu didirikan sebuah pemerintahan demokratis yang mengakomodasi semua kepentingan warga yang tinggal di tanah itu, baik Muslim, Yahudi, maupun Nasrani. Boikot adalah cara perjuangan non-violence.

Ada berbagai jenis gerakan boikot yang dilakukan komunitas internasional, meskipun belum menjadi gerakan masif. Di antaranya adalah gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) dan Palestinian Campaign for the Academic and Cultural Boycott of Israel (PACBI).

Sebuah badan akademis bergengsi Amerika Serikat, American Studies Association (ASA), dengan lebih dari 5000 anggota, pada 2013 telah bergabung dengan gerakan boikot Israel, dengan alasan “pelanggaran Israel terhadap hukum internasional dan resolusi PBB”.

Secara perorangan, tokoh-tokoh terkenal pun berani melakukan aksi boikot. Professor Stephen Hawking misalnya, pada bulan Mei 2013 menolak hadir dalam konferensi di Israel sebagai bentuk protes atas perlakukan Israel terhadap warga Palestina.

Bahkan gereja Inggris pun melakukan boikot dengan cara menarik sahamnya dari perusahaan Caterpillar karena terbukti produk Caterpillar (buldozer) berperan besar dalam penghancuran rumah-rumah bangsa Palestina.

Warga biasa, seperti kita, juga bisa berkontribusi dengan melakukan pemilihan produk yang kita beli. Sebuah langkah kecil dari kita, ternyata bisa berdampak besar bagi ekonomi Israel. Aksi boikot terbesar dilakukan negara-negara Eropa, disusul Amerika Serikat.

Pada Januari 2014 saja, Israel sudah merugi 150 juta dollar AS akibat aksi boikot..Ekspor komoditas dari area permukiman Yahudi ke mancanegara menurun hingga 20 persen sepanjang tahun 2013. (Kompas, 24/2/2014). Pada tahun 2014, perusahaan-perusahaan Israel menekan Netanyahu dan menyatakan “kestabilan ekonomi hanya bisa dicapai kalau Israel berdamai dengan Palestina”.

(2) Apa yang Diboikot?

Target boikot adalah produk perusahaan-perusahaan yang sebagian labanya disalurkan untuk Israel, atau jelas-jelas berdiri di Israel. Patokannya adalah, kemana uang perusahaan itu mengalir. Bisa jadi, perusahaan itu berdiri di AS, milik orang AS, namun keuntungannya dialirkan ke Israel. Jadi, tidak asal “Amerika”. Ingat lagi, tujuan aksi ini adalah melemahkan ekonomi Israel, sehingga diharapkan rezim Zionis yang jahat itu tumbang.

(3) Bagaimana respon kita atas seruan aksi boikot?

Saya perhatikan, di facebook, respon teman-teman sangat terkait dengan preferensi politiknya. Tidak bisa dipungkiri, publik sudah terbelah gara-gara piplres. Ada kubu yang selalu mengkritik pemerintah, apapun caranya. Pemerintah sudah melakukan banyak hal yang luar biasa dalam isu Palestina, namun kini digoyang lagi dengan seruan boikot (kalau ga mau, dianggap tidak berbuat apa-apa).

Dalam Konferensi OKI di Turki kemarin, pidato Presiden Indonesia justru jauh lebih tegas daripada negara-negara Arab. Yang paling berperan mengawal jalannya sidang, adalah pemerintah Indonesia. Sementara yang lain, cenderung gontok-gontokan. Mengapa? Karena Indonesia adalah negara yang jauh dari konflik, tidak ada vested-interest, sehingga lebih mampu bersikap jernih. (Sudah tahu kan, dalam konferensi itu Saudi saja cuma kirim wakil menlu, Mesir yang tetangga langsung Palestina, cuma kirim Menlu).

Jadi, di satu sisi, muncul respon negatif atas seruan boikot akibat sentimen pada pihak penyeru (yang memang terkesan ingin menekan pemerintah; padahal pemerintah sudah sangat maksimal, menimbang sikon yang ada). Muncullah respon, “Gua dukung simpatisan PKS boikot WA dan FB biar damai dunia medsos”

Tapi di saat yang sama, memang ada orang-orang pro Israel (ZSM) yang mengecilkan arti gerakan boikot ini dengan menyebarkan broadcast merendahkan kaum Muslim, misalnya “Yang terima Nobel sains selama ini orang Yahudi lho! Muslim yang diabetes ga usah pake insulin, kan menemukan orang Yahudi! Dst.” Seorang tokoh ZSM juga nulis status, “Anies Sandi balikin ijazahnya ke Amrik!”

Logika ZSM ini falasi dari sisi ‘not appe to apple’ (analogi tidak setara, baca lagi seri tulisan saya “Kuliah Logika”). Coba baca lagi apa hakikat dan tujuan aksi boikot. Sangat tidak nyambung urusannya dengan insulin, Noble, ijazah, dll. Aksi boikot Israel bukan aksi benci Yahudi, tapi upaya menumbangkan rezim Zionis dengan cara non-kekerasan. Yang melakukan pun bukan hanya Muslim (baca lagi poin 1).

(4) Jadi, kita musti ngapain?

Aksi boikot adalah pilihan hati nurani. Pilihan yang dilakukan semampunya saat berbelanja. Mau beli merk A atau B? Kalau saya yakin (bukan asal nuduh) bahwa merek A dibuat oleh perusahaan yang mengalirkan sebagian labanya ke Israel, saya akan pilih merk B. Sesederhana itu. Tapi insyaAllah efeknya tidak sederhana. Minimalnya, saya mengajari anak saya untuk peduli pada nasib orang terjajah. Dan bukankan ini sebenarnya sejalan dengan gerakan “cintailah produk-produk dalam negeri” demi memperkuat ekonomi bangsa kita sendiri? [Dina Y.Sulaeman]

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Opini

Boikot Produk Israel: Analisis Filosofis, Ekonomi, dan Sosial pada Kasus Kurma

March 17, 2025

Boikot produk Israel, khususnya kurma, bukan sekadar tindakan ekonomi tetapi juga gerakan moral yang berakar pada perlawanan terhadap pendudukan ilegal...

Dunia Islam

Racun Peradaban

March 2, 2023

Entah sejak bila tidak diketahui persis, kapan beberapa aktivis perdamaian dan HAM serta peneliti sejarah di Indonesia mulai akrab—dan kemudian...

Opini

ZION

April 23, 2022

Tak pernah ada seorangpun menyangka bahwa Zion suatu saat akan menjadi sebuah kata yang disesaki dengan beban angkara. Naskah-naskah kuno...

Ahlulbait

Duka Cita yang Mendalam atas Wafatnya Ayatullah Muhammad Ray Syahri

March 2, 2023

Keluarga BesarIslamic Cultural Center JakartaMenyampaikanDuka Cita yang Mendalam atas Wafatnya Ayatullah Muhammad Ray Syahri22 Maret 2022 Semoga Allah Swt menempatkan...

Kegiatan ICC Jakarta

UNTUK DUNIA BEBAS IMPERIALIS MELIHAT IRAN SETELAH 43 TAHUN REVOLUSI ISLAM

February 10, 2022

🔴 Ikutilah Webinar UNTUK DUNIA BEBAS IMPERIALIS;MELIHAT IRAN 🇮🇷 SETELAH 43 TAHUN REVOLUSI ISLAM Bersama Keynote Speaker:✅ Dr. Hossein MottaghiDirektur...

Islam Mancanegara

Makam Syahid Soleimani Penuh Peziarah

January 3, 2022

Makam "Sardar Delha" yang terletak di pemakaman Shuhada (Golzar-e Shohada) Kerman ini padat oleh peziarah.

Next Post

Palestina: Siapakah yang Harus Dilawan?

Soal Krisis Yerusalem, Arab Saudi Tegaskan Dukungan untuk Palestina

Renungan di Hari Ibu

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist