ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Rasulullah Penerang Semesta Alam

by admin
October 22, 2020
in Ahlulbait, Maarif Islam
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Sayidul Anbiya, Muhammad Saw. Keberadaan manusia suci ini sebab penciptaan alam semesta. Seorang nabi yang berulang kali dipuji Allah Swt di al-Quran. Banyak ucapan mengenai keutamaan dan keagungan Rasul Saw.

Namun begitu ada kebesaran lain terkait nabi akhir zaman ini, yakni musibah besar seperti yang dijelaskan oleh Iman Baqir as,”Siapa saja yang terkena musibah, seyogyanya mengingat musibah besar yang dialami Rasulullah Saw, karena musibah beliau adalah musibah paling besar.”

Ketika Nabi Muhammad bersandar di dada Imam Ali as di detik-detik kematiannya, Ali berkata, “….Ya Rasulullah! Sungguh, itu terputus dengan kematian Anda, sesuatu yang tidak terputus dengan kematian nabi-nabi lain, kenabian, hukum ilahi, dan berita surgawi (wahyu). Kematian Anda begitu istimewa sehingga menghibur kematian lainnya dan kematian Anda menjadi begitu umum sehingga semua orang sama-sama meratapi Anda. Dan jika Anda tidak memerintahkan kesabaran dan melarang keluhan dan ketidaksabaran, kami akan mengeringkan sumber air mata di mata kami dengan air mata, dan rasa sakit kami yang terus-menerus ini akan terus berlanjut. Ratapan dan kegelisahan dalam perpisahan Anda ini kecil, tetapi kematian tidak dapat dipulihkan dan ditolak. Semoga orang tua saya diselamatkan! Ingat kami di hadapan Tuhan dan selalu ingat kami.”

Kami mengucapkan bela sungkawa sebesar-besarnya kepada muslim dan pencari kebenaran di dunia atas wafatnya Rasul Saw, pembawa kebaikan dan kebajikan serta panduan menuju kebahagiaan dan keselamatan, serta kesyahidan Hasan bin Ali as, cucunya tersayang.

Kini kita berada di hari-hari wafatnya Rasulullah Saw di mana cahaya keberadaannya semakin mendunia dan agama yang dibawanya telah menemukan cahaya dan manifestasi lain. Lembaga riset PEW (Pew Research Center) tahun 2010 di sebuah laporannya menyebutkan bahwa Islam dalam 20 tahun mendatang akan menjadi agama terbesar di Eropa.

Untuk saat ini, mayoritas muslim hidup di 55 negara dunia dan populasi mereka kini terus meningkat. Sekaitan dengan ini, jahiliyah modern yang semakin takut akan penyebaran Islam mulai melancarkan serangan dan pelecehan terhadap kesucian Rasulullah Saw. Selama beberapa bulan terakhir berbagai media Barat dengan dalih kebebasan berekspresi menghina Nabi Muhammad Saw.

Pada Januari 2015, sebuah majalah mingguan Prancis Charlie Hebdo untuk pertama kalinya di halamannya merilis artikel “Aku adalah Charlie” mulai melecehkan Rasulullah Saw dan menuai respon luas dari umat Islam.

Mingguan ini pada awal September 2020 kembali mencetak ulang karikatur menghina Nabi Muhammad Saw dengan harapan mereduksi pengaruh nabi besar Islam ini melalui pelecehan sosok Rasulullah Saw di benak publik. Aksi ini meski menyakiti hati jutaan kaum Muslim, namun menunjukkan bahwa di era sains dan teknologi serta di paruh pertama abad 21, jahiliyah dan ideologinya kembali marak dengan bentuk lain.

Ketika berbicara mengenai jahiliyah, sepertinya jahiliyah hanya berkaitan dengan masa lalu dan dewasa ini kita tengah berada di era rasionalitas kemanusiaan. Sepertinya berbicara mengenai jahiliyah untuk saat ini adalah omong kosong dan bertentangan dengan peradaban umat manusia, namun jika kita mendalami makna jahiliyah dan apa yang dialami umat manusia saat ini, akan menjadi jelas bahwa kendala besar ini (jahiliyah) juga tengah melilit manusia.

Harus disadari bahwa kehidupan jahiliyah adalah sebuah gaya hidup yang didominasi dengan syahwat, hawa nafsu dan kemarahan, kehidupan yang bahkan jika di dalamnya ada ilmu pengetahuan dan sains, tapi ilmu ini digunakan untuk memuaskan hawa nafsu. Dari sisi bahwa meski dengan ilmu dan sains, masyarakat jahiliyah tidak juga mampu keluar dari ke-jahiliyaannya, karena ilmu tidak membentuk koridor khusus bagi gaya hidup mereka, justru sebaliknya, hawa nafsu yang menjadi dasar utama pola hidup mereka.

Dengan demikian kerusakan, kezaliman dan pembunuhan menjadi hal-hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan modern Barat. Menurut Rahbar, Imam Khamenei, “Jahiliyah dengan maknanya yang luas adalah ketika hawa nafsu dan kemarahan manusia menguasai lingkunga kehidupan, ini adalah jahiliyah. Jahiliyah yakni komunitas manusia dipengaruhi kecenderungan hawa nafsu dna kemarahan khususnya para penguasanya dalam bentuk keutamaan dan nilai-nilai mulia tidak ada dilamnya dan sifat-sifat buruk yang berkuasa.”

Mencermati sejarah sebelum Islam menunjukkan kinerja masyarakat di era jahiliyah dalam membantai dan merampok, tenggelam dalam hawa nafsu, kekerasan, fanatisme dan penyembahan berhala hingga mengubur hidup-hidup anak perempuan serta mengikuti pemikiran khurafat. Imam Ali as ketika menyebut karakteristik Arab Baduwi mengatakan, “Masyarakat hidup dalam kebingungan dan tersesat. Fitnah, kebodohan dan kemunkaran, serta hawa nafsu telah menyesatkan mereka dari jalan kebenaran. Kebodohan membuat otak mereka kosong dan cemas serta bingung dan mereka terinfeksi olehnya.”

Di kondisi seperti ini, Rasulullah Saw bangkit memerangi kesesatan di kehidupan manusia. Ia sejak kecil menjahui penyembahan berhala dan tidak terinfeksi oleh keburukan serta perilaku menyimpang masyarakat saat itu. Di usia ke-40 tahun, Ia diangkat sebagai Utusan Tuhan (Nabi) dan risalah utamanya adalah menyeru kepada tauhid. Melalui akhlak mulianya, Ia menyebut tujuan dari pengangkatan dirinya adalah menyempurnakan keutamaan akhlak. Al-Quran terkait hal ini menyatakan, kamu memiliki akhlak mulia.

Rasul menyeru kepada iman, persaudaraan, keadilan dan kemanusiaan. Ia berbicara dengan orang lain sesuai dengan kapasitas dan akalnya. Ia sangat dikenal pemaaf tehradap siapa saja yang menzaliminya. Bahkan ketika penaklukan kota Mekah (Fathu Mekah), beliau menginstruksikan amnesti umum. Wahsyi, pembunuh Hamzah, paman Nabi dan Abu Sufyan, musuh utama Islam juga dimaafkan oleh Nabi Muhammad Saw. Beliau membuat kasih sayang dan persaudaraan menggantikan kekerasan dan pertumpahan darah antar kabilah.

Dengan kedatangan Nabi besar Islam, umat Islam berkembang di mana kemasyhuran budyaa dan akhlaknya menyebar ke berbagai penjuru dunia. Prestasi paling kecil dari Rasul adalah penyebaran budaya membaca, menulis dan menuntut ilmu di dunia Islam serta penyebaran ilmu ini ke Spanyol, Italia, Jerman, Inggris dan seluruh bangsa serta pemerintah Eropa dan kemudian seluruh dunia.

Melalui ajaran al-Quran, Rasulullah Saw telah membuka era ilmu pengetahuan, cahaya dan sains. Bahkan para ilmuwan mengakui bahwa budaya dan peradaban seribu tahun lalu di berbagai dunia sangat berhutang kepada tokoh-tokoh yang dididik di bawah ajaran Muhammad Saw.

Al-Quran menyebut sosok Rasulullah Saw sebagai “Cahaya Penerang” (Sirajan Munirah). Di ayat ke 46 Surah al-Ahzab disebutkan, “Dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.” Menurut ayat ini, keberadaan Rasulullah seperti mentari sumber kehidupan, gerakan dan pertumbuhan, mengusir kegelaman dan kezaliman serta membuat mata dan hati menuji dirinya. Oleh karena itu, Rasul mampu membawa umat manusia ke jalan terang dan penuh kebahagiaan serta meniti di jalan ini dan menemukan kesempurnaan dirinya.

Untuk saat ini, jalan tunggal untuk bebas dari jahiliyah dan kesombongan adalah kembali kepada apa yang dibawa Rasulullah Saw berdasarkan agama dan syariat Ilahi. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah Swt dan untuk hidup dengan baik, mereka harus mengikuti metode yang diinginkan Tuhan dan apa yang disampaikan oleh para nabi-Nya sehingga mereka mampu meraih kemanusiaannya dan esensi kemanusiaannnya tidak hancur. Kami kembali mengucapkan belasungkawa atas wafatnya Rasulullah Saw dan cucu tercintanya, Imam Hasan bin Ali as.

admin

admin

Related Posts

Irfan

Nilai Tarbiyah Puasa Ramadhan dalam Perspektif Imam Khomeini

March 5, 2025

Menurut Imam Khomeini, puasa Ramadhan memiliki makna tarbiyah (pendidikan) yang mendalam. Puasa bukan sekadar menahan diri dari makan, minum, dan...

Lailatulkadar (Malam Qadar)
Al-Quran

Lailatulkadar (Malam Qadar)

March 28, 2024

Allah Swt berfirman, إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam qadar (QS. al-Qadr : 1)....

Nikmat Surga
Al-Quran

Nikmat Surga

March 8, 2023

  Kaum mukminin akan sangat bahagia jika membaca al-Quran dan menemukan nikmat-nikmat surga atas ganjaran mereka yang diperoleh dari Allah....

Ahlulbait

Ketahuilah Keutamaan Fathimah, Jangan Hanya Namanya

December 28, 2022

Dalam tradisi Ahlulbait, ada hari-hari yang disebut sebagai Ayyamul Fathimiyah. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan kapan hari syahid Sayidah Fathimah....

Ahlulbait

Bukan Hanya karena Nasab, Fathimah Mulia karena Besar dan Agung Akhlaknya

December 28, 2022

Selain nasab dan keturunan, keutamaan akhlak adalah yang membentuk siapa seseorang tersebut. Sayidah Zahra, adalah keturunan manusia paling agung dan...

Khutbah Jumat

Perlunya Kenabian dalam Kehidupan

November 17, 2022

Manusia dengan segala kecerdasannya tidak akan mengetahui secara pastibagaimana jalan menuju Allah SWT.Ketika para Nabi diutus, mereka harus membuktikan bahwa...

Next Post
Kembali kepada Konsep Tauhid Mempraktikkan Gradasi Ketaatan

Kembali kepada Konsep Tauhid Mempraktikkan Gradasi Ketaatan

Sayidah Khadijah, Istri Tercinta dan Cinta Sejati Rasulullah saw Bag 1

Sayidah Khadijah, Istri Tercinta dan Cinta Sejati Rasulullah saw Bag 2

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist