ICC Jakarta – Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-31 resmi dibuka oleh Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani, di Tehran, Iran, 5 Desember. Peacesprit.com melaporkan, konferensi bertujuan meletakkan dasar persatuan dunia Islam, mencari titik temu di antara para ulama dalam bidang Fiqh (hukum Islam), Usul (prinsip hukum), dan Kalam(Teologi Islam).
Peserta berdiskusi ragam masalah yang sedang dihadapi umat Islam dan mencari solusinya. Mereka mendiskusikannya menggunakan pendekatan ilmiah dan budaya.
Acara ini diadakan setiap tahun beriringan dengan peringatan ulang tahun kelahiran Nabi Muhammad Saw. Konferensi yang mengampanyekan slogan “Persatuan dan Keharusan Peradaban Baru Islam” ini berlangsung hingga 7 Desember.
Di sela-sela konferensi, komisi khusus membahas posisi terkini peradaban Islam dan keunggulannya dari Barat serta strategi persatuan Islam. Di samping itu, konferensi menggelar pertemuan khusus Serikat Ulama Muqawwama Dunia, Serikat Sayyid Dunia (keturunan Rasulullah), dan Serikat Muslimah Dunia.
Konferensi dihadiri oleh lebih daripada 500 peserta dari berbagai negara, baik dari kalangan Suni maupun Syiah. Tokoh terkemuka dunia dan ulama ternama yang hadir di antaranya: mantan Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki, Ketua Dewan Tertinggi Islam Irak Ammar Hakim, Mufti Agung Suriah Ahmad Badroddin Hasoon, Menteri Keluarga dan Urusan Wanita Amsatou Sow Sidibe, serta Pemimpin tertinggi Iran Sayid Ali Khamenei.(PH/Islam Indonesia).