ICC Jakarta – Jurnalis Press TV ini ditangkap dan dipenjara oleh pihak berwenang Amerika Serikat tanpa alasan dan dakwaan yang jelas. Dia berkunjung ke negara itu untuk menjenguk keluarganya.
Jebelli kepada televisi al-Alam pada hari Rabu (16/1/2019) menuturkan, AS sama sekali tidak punya alasan untuk menangkap Marzieh Hashemi selain karena ia adalah seorang Muslim Amerika dan bekerja di Press TV sejak 2003.
“AS menciptakan berbagai rintangan untuk mencegah tersiarnya suara media-media Iran. Tekanan AS melalui sanksi Iran merupakan indikasi dari kemajuan nyata yang dicapai oleh poros perlawanan. Ini adalah pesan dan bukti atas kemenangan poros perlawanan terhadap front Amerika,” ungkapnya.
Jebelli mengecam perilaku buruk aparat AS yang memaksa Marzieh Hashemi mencopot jilbabnya dan tindakan ini adalah pelanggaran terhadap sakralitas Islam dan nilai-nilai Islami.
“Di penjara AS, Marzieh Hashemi dilarang memakan makanan halal dan memakai baju tebal meski suhu cuaca dingin,” jelasnya.
Jebelli menekankan kesiapan Lembaga Penyiaran Nasional Republik Islam Iran (IRIB) untuk membantu membebaskan Marzieh Hashemi. (RM)