ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Tingkat Keimanan Sebagian Orang pada Permulaan Masa Pewahyuan

by admin
October 24, 2017
in Maarif Islam
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Pada masa awal-awal Islam ada beberapa orang yang, demi mengikuti arus masyarakat, mengaku sebagai pemeluk Islam. Bilamana kalangan yang menonjol dan orang-orang yang termasyhur dalam masyarakat masuk Islam, kalangan pengikut arus ini pun mengikuti mereka memeluk Islam. Al-Qur’an, sambil menerima pengaku Islam lahiriah itu, dan tidak menolaknya, memperingatkan agar mereka tidak berpikir telah memiliki iman yang sesungguhnya. Apa yang telah mereka peroleh barulah Islam pada lahirnya, dan mereka harus berusaha sampai iman memasuki hati mereka,

قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا ۖ قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَٰكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ ۖ وَإِنْ تُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Orang-orang Arab Badui itu berkata: “Kami telah beriman”. Katakanlah: “Kamu belum beriman, tapi katakanlah ‘kami telah tunduk’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. al-Hujurat: 14)

Orang Arab Badui penghuni gurun pasir mengatakan mereka telah beriman seperti orang mukmin lainnya. Allah Yang Mahakuasa menyuruh Nabi Saw supaya mengatakan kepada mereka bahwa mereka belum beriman, dan iman belum masuk ke hati mereka, sekalipun mereka telah menjadi Muslim.

Apabila mereka hendak menjadi mukmin yang sesungguhnya dan hendak menggunakan efek rohani dan abadi dari keimanan, mereka harus berusaha supaya iman memasuki hati mereka, dan supaya mereka mencapai keyakinan dan kepastian dalam iman dan mengabdikan hati mereka kepada Allah karena wawasan dan kesadaran. Pada saat itulah mereka akan tergolong mukmin sejati.

Bagaimanapun, salah satu arus yang gawat dan berbahaya di masa dini Islam ialah masalah nifaq (kemunafikan). Sejumlah orang pada lahirnya mengikrarkan Islam, tetapi hati mereka tidak beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad Saw. Tentu saja, syirik dan kufur mempunyai tahap-tahap sebagaimana halnya Islam dan iman. Sebagian munafik ini merupakan musuh yang paling sengit bagi Islam dan Nabi Muhammad Saw, namun sebagian yang lain tidak sedurhaka itu, walaupun mereka juga tak menyukai sistem Islam. Dalam menggambarkan sebagian munafik itu, Al Qur’an mengatakan,

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. Nisa: 142)

Kaum munafik semacam itu turut serta mendirikan salat. Mereka pergi ke masjid dan menyertai salat jamaah. Tetapi, mereka melakukan itu tanpa semangat, malas-malasan, tanpa gairah, hanya untuk pamer kepada orang lain, dan supaya orang percaya bahwa mereka pun termasuk kalangan yang mendirikan salat. Tujuan mereka mengikuti pertemuan-pertemuan keagamaan pun seperti itu, sebagaimana dikatakan Al Qur’an, “… Mereka hanya bermaksud riya’ di hadapan manusia.” (QS. 4: 142)

Dalam hatinya, mereka hanya sedikit mengingat Allah. Dan, satu gaya Al Qur’an, apabila orang hanya menaruh sedikit perhatian dan ingatan kepada Allah, maka Allah mengecualikan mereka.

Dengan pernyataan-pernyataan di atas, kami bermaksud menunjukan bahwa Islam lahiriah dapat disertai kekafiran batin. Mungkin ada orang yang pada lahirnya Muslim dan bahkan menjalankan perbuatan kaum Muslim, tetapi tak ada iman dalam hatinya, karena iman adalah masalah lain. Ungkapan bahwa tubuh yang telah mengucapkan dua syahadat adalah suci dan darahnya haram, tak mesti berarti bahwa kebahagiaan abadi pun telah dicapainya. Kedua hal itu berbeda. Yang pertama (ikrar) mengyangkut fiqih, sedang yang kedua (iman) menyangkut keyakinan. MTM/YS/IslamIndonesia

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Irfan

Nilai Tarbiyah Puasa Ramadhan dalam Perspektif Imam Khomeini

March 5, 2025

Menurut Imam Khomeini, puasa Ramadhan memiliki makna tarbiyah (pendidikan) yang mendalam. Puasa bukan sekadar menahan diri dari makan, minum, dan...

Lailatulkadar (Malam Qadar)
Al-Quran

Lailatulkadar (Malam Qadar)

March 28, 2024

Allah Swt berfirman, إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam qadar (QS. al-Qadr : 1)....

Nikmat Surga
Al-Quran

Nikmat Surga

March 8, 2023

  Kaum mukminin akan sangat bahagia jika membaca al-Quran dan menemukan nikmat-nikmat surga atas ganjaran mereka yang diperoleh dari Allah....

Ahlulbait

Ketahuilah Keutamaan Fathimah, Jangan Hanya Namanya

December 28, 2022

Dalam tradisi Ahlulbait, ada hari-hari yang disebut sebagai Ayyamul Fathimiyah. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan kapan hari syahid Sayidah Fathimah....

Ahlulbait

Bukan Hanya karena Nasab, Fathimah Mulia karena Besar dan Agung Akhlaknya

December 28, 2022

Selain nasab dan keturunan, keutamaan akhlak adalah yang membentuk siapa seseorang tersebut. Sayidah Zahra, adalah keturunan manusia paling agung dan...

Khutbah Jumat

Perlunya Kenabian dalam Kehidupan

November 17, 2022

Manusia dengan segala kecerdasannya tidak akan mengetahui secara pastibagaimana jalan menuju Allah SWT.Ketika para Nabi diutus, mereka harus membuktikan bahwa...

Next Post

Pentingnya Motivasi dalam Tindakan Manusia

Eks Penasihat Gedung Putih Apresiasi Peran Komandan Al Quds di Irak

Kufur Nikmat Menurut Al-Qur'an

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist