ICC Jakarta – Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis mengingatkan, bahwa para tokoh lintas agama memiliki tanggung jawab untuk ikut berperan aktif dalam memajukan bangsa. Persamaan dalam nilai-nilai agama menjadi modal untuk menyejahterakan masyarakat dan umat.
“Para tokoh agama harus ikut berperan aktif dalam mendukung program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga,” ujar Kiai Cholil dalam acara Rapat Pimpinan Nasional Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (Fapsedu) di Bali, pada Kamis (7/9).
Kiai Cholil menjelaskan, bahwa Indonesia saat ini masih mengalami berbagai persoalan sumber daya manusia (SDM) seperti stunting atau pendek fisik dan intelektual dengan prosentase 37 persen. “Hal ini akibat kurang gizi saat ibu hamil dan anak balita,” terangnya.
Bahkan tenaga kerja Indonesia masih 60 persen lulusan sekolah dasar. Sedangkan, Indek Pembangunan Manusia (IPM) masih di peringkat 113 dari 188 negara. “Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2016 sebanyak 27,76 juta jiwa atau 10,70% secara persentase,” ungkap Kiai Cholil.
Sebenarnya Indonesia memiliki bonus demografi yang sangat besar. Dan hanya akan menguntungkan jika SDM bangsa Indonesia berkualitas. Oleh karena itu, menurut Kiai Cholil hal yang paling mendasar dalam membangun sumberdaya manusia agar dapat menjadi bangsa yang kompetitif adalah harus dimulai dari keluarga.“Sebab keluarga adalah komunitas terkecil dari masyarakat nasional dan dunia,” tuturnya. (Ar/NU Online).