ICC Jakarta – Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Senin (4/6/2018) petang dalam pidatonya memperingati haul Imam Khomeini ke-29 yang dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi Iran dan duta besar negara sahabat, menganalisa tujuan dan sepak terjang musuh terhadap bangsa Iran.
Pidato Rahbar dipusatkan pada sejumlah tema yang sangat strategis dan penting yang diperlukan untuk melalui segala macam tantangan dan menghadapi konspirasi musuh.
Musuh Republik Islam Iran sejak awal kemenangan Revolusi Islam, memusatkan upayanya untuk melemahkan revolusi, menciptakan hambatan bagi kemajuan dan menganggu keamanan Iran, akan tetapi mereka gagal. Hari ini, meski pemerintahan Republik Islam Iran sudah memasuki usia 40 tahun, substansi tujuan musuh tetap tidak berubah dan dengan berbagai cara serta perencanaan baru, mereka siap menyerang Iran kapan saja.
Ayatullah Khamenei sehubungan dengan hal ini menyinggung soal upaya musuh untuk melemahkan kekuatan pemerintah dan rakyat Iran.
Ia menekankan bahwa “kemajuan nuklir” adalah salah satu titik kekuatan dan kebanggaan teknologi serta ilmu pengetahuan Iran.
Rahbar menegaskan, kemampuan ilmuwan dan pakar muda Iran dalam memproduksi uranium terkayakan 20 persen, pada kondisi ketika pihak lawan mengeluarkan berbagai syarat dan menciptakan masalah terkait uranium 20 persen untuk kepentingan kedokteran, menunjukkan kekuatan iptek dan merupakan titik kekuatan nasional yang membanggakan negara.
Rahbar mewajibkan agar para pejabat di lembaga nuklir Iran untuk mempercepat persiapan agar sampai pada 190.000 SWU dalam kerangka kesepakatan nuklir JCPOA.
SWU atau separative work unit adalah faktor pemisah untuk menjelaskan proses pemisahan dua isotop dari sebuah unsur sehingga rasio salah satu isotop di akhir proses pemisahan, mengalami peningkatan, atau dengan kata lain tingkat kecepatan dan kemampuan pemisahan uranium 235 dari uranium 238 yang menunjukkan kemampuan sebuah sentrifugal dalam proses pemisahan.
Kemampuan rudal juga menjadi salah satu titik kekuatan dan penjamin keamanan Iran. Jelas bahwa tidak ada satupun negara merdeka yang mau diintervensi dalam masalah ini dan didkte pihak lain.
Rahbar kepada sebagian pejabat Eropa menyinggung masalah ini. Ia menegaskan, sepertinya negara-negara ini (Eropa) berharap Iran selain mau menerima sanksi-sanksi juga menghentikan aktivitas nuklir yang dibutuhkannya di masa depan Iran dan menyetujui berlanjutnya pembatasan-pembatasan yang dipaksakan pada Iran, namun mereka harus tahu mimpi ini tidak akan pernah menjadi kenyataan.
Masalah penting lain yang tidak diragukan merupakan salah satu indikator kekuatan negara Iran dan penjelas nilai-nilai revolusi adalah partisipasi aktif dan efektif Iran dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan, serta melindungi bangsa tertindas Palestina yang merupakan tuntutan keadilan dan perlawanan atas penindasan Republik Islam Iran.
Iran sejak 40 tahun lalu, sepanjang tahun-tahun perlawanan di hadapan tekanan Barat dan Timur, tidak pernah tunduk dan sekarang saat Amerika berdiri di hadapan Iran, rakyat negara ini dengan tekad kuatnya, siap menghadapi seluruh konspirasi Amerika.
Menurut Rahbar, banyaknya ancaman membuktikan kekuatan Republik Islam Iran, karena seandainya Iran tidak punya kekuatan dan pengaruh tinggi, maka musuh Iran tidak akan sampai bersikap rusuh seperti sekarang ini.
Rakyat Iran yang selalu hadir dalam setiap kesempatan dan peristiwa-peristiwa besar seperti pawai Hari Quds Sedunia, menunjukkan bahwa titik kekuatan ini setiap tahun selalu bertambah dan mereka tidak pernah takut atas ancaman atau sanksi dan tidak pernah reaksioner dalam menghadapi musuh. (HS/Pars Today)