ICC Jakarta – Puasa selain membuat ruh semakin tinggi dan membersihkan manusia dari dosa, juga memiliki manfaat besar bagi tubuh dan kesehatan fisik manusia. Rasulullah Saw bersabda, berpuasalah sehingga kalian sehat.
Di era modern saat ini dan mengingat munculnya penyakit baru seperti diabetes, MS (sklerosis multipel atau sklerosis ganda) dan maraknya beragam kanker, maka perhatian akan kesehatan dan makanan semakin tinggi. Kini manusia memahami pentingnya program makanan sehat disamping olah raga bagi kesehatan.
Dampak buruk makanan cepat saji (fast food), minuman berkarbonasi (bersoda), makanan berlemak dan asin sudah dipahami. Sebagian orang memilih menjadi vegetarian untuk hidup sehat, atau makanan mentah serta minuman air buah alami. Sebagian lain menjalani hidup sehat dengan sedikit mengkonsumsi garam dan diet.
Dengan demikian manusia modern yang ingin sehat dan berumur panjang menyadari bahwa motede terbaik adalah menemukan pola hidup dan makanan sehat. Pengaruh sebuah program makan yang bermanfaat bagi kesehatan tidak dapat dipungkiri, namun apakah tubuh manusia akan sehat hanya dengan makan makanan dan minum minuman yang baik? Sistem pencernaan manusia setiap hari bekerja memproses makanan, apakah tidak butuh istirahat?
Sistem pecernaan mulai dari mulut, kerongkongan, lambung hingga usus manusia setiap hari selalu mencerna makanan dan mengusir racun. Dalam hal ini, peran hati, darah, pembuluh darah, hormon dan kelenjar tubuh juga harus kita perhatikan. Berpuasa di bulan Ramadhan selama 30 hari memberi kesempatan kepada sistem pencernaan yang bekerja tak henti selama 11 bulan untuk beristirahat. Sama seperti penting bagi anggota badan lainnya untuk istirahat, sistem pencernaan yang paling berat bekerja juga harus beristirahat.
Puasa di bulan Ramadhan memberi waktu istirahat kepada sistem pencernaan khususnya lambung. Para dokter meyakini bahwa kesehatan lambung memiliki pengaruh signifikan bagi kesehatan badan. Sama seperti yang disabdakan Rasulullah Saw, “Perut itu adalah rumah segala penyakit, dan membatasi atau menjaga makan adalah awal dari pengobatan, sedangkan permulaan segala penyakit adalah mengisi perut berlebih-lebihan.” Maka puasa adalah kesempatan terbaik untuk lebih memberi waktu bagi lambung untuk mencerna makanan. []