ICC Jakarta – Keghaiban Imam Mahdi As, secara otomatis menyebabkan hadis dan ucapan-ucapan yang berasal dari beliau menjadi semakin sedikit (tentunya apabila dibandingkan dengan hadis-hadis yang berasal dari para Imam Suci Ahlulbait As lainnya). Oleh karena itu, apa yang sekarang ada ditangan kita adalah ucapan dan hadis-hadis mutiara yang harus kita jaga dan dalami maknanya.
Tentunya, sebagaimana hadis dan riwayat-riwayat yang berasal dari para Imam Suci Ahlulbait lain harus diteliti secara mendalam, maka hadis dan riwayat yang berasal dari Imam Mahdi As juga harus diteliti secara cermat, baik dari segi sanad, maupun dari segi dalil hadis tersebut. Sekalipun, terkadang hanya dengan membaca tentang kedalaman hadis yang ada, dapat simpulkan bahwa hadis itu berasal dari Imam Mahdi As, dan seseorang tidak lagi harus bersusah payah untuk menelusuri sanad hadis tersebut. Sudah tentu hal ini hanya akan mampu diketahui oleh para pakar hadis. Di sisi lain, kita sering mendengar beberapa hadis dan riwayat yang dinisbatkan kepada Imam Mahdi As akan tetapi kandungan hadis-hadisnya sangat aneh dan tidak mungkin apabila hadis dan riwayat tersebut berasal dari Imam Mahdi As.
Oleh karena itu, dalam bab ini akan dibahas tentang ucapan dan hadis-hadis yang berasal dari Imam Mahdi As.
Dengan memperhatikan batasan-batasan yang dihadapi oleh Imam Mahdi As, maka sudah sepantasnya apabila kita tidak banyak mengharap akan banyaknya hadis yang berasal dari beliau. Akan tetapi sekalipun demikian, hingga sekarang masih terdapat hadis dan riwayat yang diyakini berasal dari Imam Mahdi As.
Secara umum, ucapan dan hadis-hadis yang berasal dari Imam Mahdi As dapat dibagi kedalam tiga bagian penting:
- Periode kehidupan bersama dengan sang ayah (Imam Hasan ‘Askari As)
- Periode keghaiban (Meliputi: Tawqi, Doa-doo, Ziarah)
- Periode kemunculan Imam As (‘Asr zhuhur)
Pada pembahasan selanjutnya akan dibahas tentang ketiga periode ini.