ICC Jakarta – Dalam sebuah analisa di koran The Independent pada hari Sabtu (20/5/2017), Fisk memuji pelaksanaan pemilu yang bebas di Iran dan menulis, “Hampir tidak ada satupun dari 50 diktator yang bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Riyadh, berani menggelar pemilu seperti itu.”
Menurutnya, kemenangan Hassan Rouhani dalam pilpres Iran akan menjadi sebuah berita baik bagi Iran, dan berita buruk bagi Trump dan sekutunya di wilayah Teluk Persia.
“Orang-orang Saudi akan terkejut bahwa seorang warga Iran yang rasional dan moderat telah memenangkan pemilihan yang bebas,” jelasnya.
Di bagian lain tulisannya, Fisk menyoroti konferensi para pemimpin Arab di Teluk Persia dengan Trump di Riyadh dan menyebut pertemuan itu sebagai kongres para diktator dan otokrat.
“Selain Lebanon, Tunisia dan Pakistan, hampir semua pemimpin negara yang berkumpul di Riyadh memperlakukan demokrasi sebagai lelucon atau sandiwara atau sesuatu yang tidak relevan,” ucapnya.
Fisk kemudian membandingkan tingkat partisipasi warga Iran yang mencapai 70 persen dengan 58 persen partisipasi warga Amerika dalam pilpres tahun lalu. Menurutnya, rakyat Iran adalah orang yang melek politik dan serius dalam menyikapi pilres negara mereka. (RM)
Pars Today