ICC Jakarta – Nabi Ibrahim as adalah pribadi yang amat senang menerima tamu. Suatu hari seorang Majusi mengunjungi rumah Nabi Ibrahim as dan berharap diterima sebagai tamunya. Nabi Ibrahim as berkata kepadanya, “Kalau engkau menerima Islam (yakni menerima agama hanîf-ku) maka aku akan menerimamu. Kalau tidak, aku tak akan menerimamu sebagai tamuku.”
Allah Swt berfirman kepada beliau: Wahai Ibrahim! Engkau mengatakan kepada orang Majusi itu, bahwa jika ia enggan menerima Islam, maka engkau tidak layak menjadi tamumu dan memakan makananmu, padahal selama 70 tahun ia dalam keadaan mengingkari-Ku (kufur kepada-Ku), dan Aku senantiasa memberinya rezeki dan makanan. Apa beratnya jika semalam saja engkan memberinya makan?
Nabi Ibrahim as merasa amat amat menyesal dan bergegas mengejar orang Majusi itu setelah mencari ke sana ke mari, akhrinya beliau menemukannya. Dengan penuh rasa hormat, beliau meminta orang Majusi itu untuk bersedia menjadi tamunya orang Majusi menanyakan kepada Nabi Ibrahim as, gerangan apa yang terjadi setelah kepergiannya. Beliau pun menceritakan wahyu yang diterima dari Allah Swt.
Orang Majusi berkat, “Apakah benar Allah Swt sedemikian murah hati kepadaku? Jika demikian, jelaskanlah kepadaku Islam itu, aku akan menerimnya.” Kemudian ia pun menerima dan memeluk Islam. (Cerita-cerita hikmah, Muhammad Muhammadi)
Akhlak Mulia Pecinta Ahlulbait
Pecinta Ahlulbait , atau keluarga suci Nabi Muhammad SAW, diajarkan untuk menunjukkan akhlak mulia yang menjadi ciri khas Islam. Akhlak...