Dunia maya diramaikan oleh kritik tajam Alireza Najjar terhadap diamnya Barat terkait kesyahidan Mohammed Barakat, pemain sepak bola nasional Palestina. Melalui akun jejaring sosialnya, Najjar menyoroti ketidakadilan yang terjadi dan menantang lembaga-lembaga sepak bola ternama seperti FIFA, UEFA, La Liga, dan Bundes Liga untuk merespons dengan serius terhadap tragedi yang menimpa Barakat.
Pada hari Senin (11/3), Mohammed Barakat menjadi martir akibat pemboman rumahnya di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, oleh jet-jet tempur rezim Israel. Laporan resmi menunjukkan bahwa jumlah atlet yang gugur di Jalur Gaza dan Tepi Barat Sungai Yordan telah mencapai 157 orang, termasuk 90 pemain sepak bola, sejak 7 Oktober tahun lalu. Namun, respon internasional terhadap tragedi ini jauh dari memadai, yang memicu kecaman keras dari Najjar.
Dalam postingannya, Najjar menegaskan bahwa keheningan FIFA dan organisasi sepak bola besar lainnya menunjukkan ketidakseimbangan dalam perhatian terhadap hak asasi manusia. Dia mengecam ketidaksensitifan dunia internasional terhadap nasib para atlet Palestina yang menjadi korban konflik, sementara upaya yang diarahkan untuk mereka sangat minim. Najjar menggarisbawahi bahwa jika kemanusiaan dan hak asasi manusia benar-benar hidup dalam arti sebenarnya, nama-nama seperti Mohammed Barakat harus menjadi trending media saat ini.
Pentingnya penekanan Najjar atas keberadaan atlet Palestina yang gugur dalam konflik tidak boleh diabaikan. Perjuangan dan pengorbanan para pemain sepak bola Palestina harus diakui dan dihormati oleh masyarakat internasional. Kritiknya juga menyoroti urgensi bagi lembaga-lembaga olahraga dunia untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam mendukung perdamaian dan keadilan di wilayah konflik seperti Palestina.
Dengan demikian, kritik yang disampaikan oleh Najjar harus dianggap sebagai panggilan untuk tindakan yang lebih tegas dan berarti dari komunitas internasional, termasuk lembaga-lembaga olahraga, dalam mendukung hak asasi manusia dan memperjuangkan perdamaian di Palestina.