ICC Jakarta – Setelah berjuang melakukan pendakian ke puncak gunung tertinggi di Timur Tengah, Gunung Damavand, Iran, akhirnya tim ‘Ekspedisi Raya Arkadia’ dari Kelompok Pecinta Alam (KPA) Arkadia, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada pukul 19.00 WIB, Senin (29/5).
Rasa haru dan bangga turut mengelilingi rombongan Muhammad Aminullah (Anca), Achmad Chairi (Boceng), M. Abdul Baits (Dabuy) dan Hasan Hadi Septian (Sibon) yang disambut oleh keluarga dan rekan-rekan anggota KPA Arkadia lainnya. Pengalungan bunga pun dilakukan sebagai penyambutan secara simbolis dan diberikan langsung oleh walinya masing-masing.
Meski sempat mengalami gejala AMS (Acute Mountain Sickness) -penyakit akut di ketinggian gunung seperti pusing dan mual2-, Boceng dan Anca akhirnya bisa mencapai puncak Gunung Damavand yang memiliki ketinggian 5671 Meter di Atas Permukaan Laut (mdpl) pada 22 Mei 2017. Sehari setelahnya, yakni pada 23 Mei, mereka berhasil membuat rekor baru dengan membentangkan bendera merah putih 10×15 meter diatas ketinggian 4245 mdpl.
“Rasa haru, bangga dan puas kami rasakan tatkala jirihpayah kami selama beberapa tahun kebelakang untuk mempersiapkan Kegiatan ini terbayar dengan kesuksesan yang diraih. Namun ini tidak membuat kami berpuas diri sampai disini, untuk kemudian membuat prestasi prestasi lainnya di kemudian hari,” ujar Boceng sebagai salah satu atlet KPA Arkadia.
“Untuk kendala hanya pada kegiatan utama kita yaitu pendakian. Karena ini pertama kalinya Arkadia Ekspedisi ke gunung diatas Ketinggian 4000 Mdpl tim atlet sempat mengalami gejala AMS. Sehingga kami membutuhkan waktu lebih lama untuk aklimatisasi dengan suhu dan udara di ketinggian 4000 keatas,” tukasnya.
Selain melakukan pendakian dan pembentangan bendera yang merupakan tujuan utama, KPA Arkadia juga menggelar Seminar Internasional pada 19 Mei 2017 yang berlangsung di Al Mustofa International University. Selain itu adapula pemeran yang membawa foto pesona Indonesia, kain tenun, dan kain batik, serta Wisata Budaya Indonesia 22-24 Mei 2017 di Teheran University bekerjasama dengan Ikatan Pelajar Indonesia (IPI).
Antusias para pengunjung yang datang ke pameran bisa dibilang sangat tinggi. Hal ini dilihat dari tingginya permintaan dan pemesaan pre order atas kain-kain yang dibawa langsung dari Indonesia.
Meski ada sedikit kesulitan saat mengalami peralihan bahasa, bantuan dari banyak pihak seperti Mustafa university di Kota Qom dan Himpunan Pelajar Indonesia (HPI), lalu kerjasama dengan IPI (Ikatan pelajar Indonesia) di Tehran dan masih banyak lagi jugaturut membatu kelancaran rangkaian acara tersebut.
Sumber: http://obsessionnews.com/