ICC Jakarta – Tidak diragukan lagi bahwa hingga saat ini, Hujjatullah yang terakhir itu masih berada dibalik tirai keghaiban. Dengan kepastian keghaiban Imam Mahdi As maka salah satu filsafat keberadaan dirinya adalah bahwa ia hidup dibalik tirai keghaiban (Imam ada akan tetapi ia harus ghaib) dan masyarakat akan jauh darinya. Sekalipun demikian, bukan berarti bahwa Imam Zaman As berlepas diri dari masyarakat, akan tetapi ia senantiasa memberi hidayah mereka melalui para dutanya. Berbeda ketika ia ada dan sudah muncul, dan jikalau demikian, maka ia akan terjun langsung dalam memberi hidayah masyarakat itu sendiri. Sehingga dengan demikian, maka pemerintahannyapun (Pemerintahan Al-Mahdi As) akan segera terwujud. Dengan berdirinya pemerintahan tersebut, maka keadilan akan dapat ditegakkan diseluruh muka bumi ini.
Sangat jelas bahwa Nabi Muhammad Saw dan para Imam Suci Ahlulbait As sangat sayang kepada setiap manusia melebihi kesayangan kedua orang tuanya. Pada setiap kesempatan, ia akan berdoa dan mengharapkan kebaikan bagi setiap hamba-hamba Allah Swt (khususnya Kaum Mukminin). Oleh karena itu, ia senantiasa mendoakan mereka supaya selalu sukses dan jauh dari berbagai musibah dan malapetaka. Dalam banyak hal, kejadian ini juga telah terbukti adanya.[]