ICC Jakarta – Pemimpin Tertinggi Umat Katolik Paus Fransiskus hari Sabtu (6/3/2021) memulai kunjungan bersejarah pertamanya ke Irak.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Irak memiliki beberapa tujuan. Tujuan pertama, dia akan bertemu dengan umat Kristiani Irak dan juga menemui orang-orang yang telah banyak menderita dalam beberapa tahun terakhir. Umat Kristen Irak menjadi korban utama perang dan terorisme selama bertahun-tahun, dan Paus berniat memberikan ketenangan kepada mereka dengan kehadirannya di Irak.
Paus dalam kunjungan bersejarah ke Irak, akan memberikan penghormatan kepada para korban dan orang-orang yang menderita akibat perang panjang. Dia menyebut kehadirannya di Irak sebagai “Peziarah Perdamaian.”
Umat Kristen Irak merupakan sekitar enam persen dari 25 juta penduduk Irak ketika pasukan Amerika Serikat menduduki negara itu pada tahun 2003 dan menggulingkan rezim Saddam. Namun setelah perang panjang dan rentetan kekerasan, populasi Kristen Irak menyusut menjadi sekitar 400.000 orang.
Tujuan kedua, Paus Fransiskus ingin mengembangkan kerukunan antar-umat beragama. Dia akan melakukan perjalanan ke kota Nasiriyah di selatan Irak untuk bertemu dengan para tokoh dari berbagai agama di desa Ur, tanah kelahiran Nabi Ibrahim as.
Agenda terpenting dari kunjungan tersebut adalah melakukan pertemuan bersejarah dengan ulama besar Irak, Ayatullah Sayid Ali Sistani di kota suci Najaf. Pertemuan ini sangat penting mengingat Paus Fransiskus dan Ayatullah Sistani memiliki kesamaan pandangan dalam mengutuk terorisme dan kekerasan serta selalu menekankan perlunya hidup rukun antar-agama.
Terlebih, Ayatullah Sistani selama ini memainkan peran penting dalam menciptakan keamanan dan stabilitas di Irak, menyeru masyarakat Irak untuk memerangi teroris, ikut menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Irak, serta berusaha membebaskan negara itu dari pendudukan pasukan asing.
Sumber: Parstoday