ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Resensi
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Pentingnya Pendidikan Akhlak Dalam kehidupan

by admin
Oktober 22, 2020
in Akhlak
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia tidak bisa hidup seorang diri. Manusia membutuhkan bantuan dan keberadaan orang lain. Bukan hanya dalam memenuhi kebutuhan materinya saja, namun juga kebutuhan non materinya. Seperti kebutuhan seorang manusia pada sosok ke dua orang tua, teman maupun sosok seorang guru.

Kebutuhan ini mendorong terjadinya interaksi antar manusia yang kemudian menjadi titik awal lahirnya sejarah, sejak awal peradaban manusia hingga kita saat ini.

Seiring berjalannya sejarah, muncul warisan peradaban berupa kebudayaan. Salah satu bagiannya dikenal sebagai adab dan akhlak, yang mewarnai perjalanan sejarah manusia.

Adab yaitu serangkaian perbuatan atau norma tentang sopan santun yang didasarkan atas aturan agama atau keyakinan suatu masyarakat. Dalam agam Islam kemudian dikenal dengan adab. Adab berasal dari bahasa Arab, artinya “terpuji” atau “perbuatan yang terpuji.”

Dalam perkembangannya, adab memiliki pengertian yang lebih luas. Bukan hanya serangkaian norma tentang sopan santun tapi juga tata cara suatu perbuatan, dan tidak lagi hanya didasarkan agama. Bentuknya pun berbeda di masing-masing daerah, tergantung dari kebudayaan dan keyakinan masyarakatnya. Seperti adab makan, adab bertamu, adab berbicara dan lain sebagainya.

Adab berbeda dengan akhlak. Orang seringkali menganggap sama namun sesungguhnya dua hal yang berbeda, meskipun berkaitan.

Akhlak berasal dari bahasa Arab, merupakan bentuk plural dari kata “khulq”, artinya karakter atau sifat. Sedangkan secara istilah, Akhlak paling umum diartikan sebagai karakter-karakter atau sifat-sifat yang melekat kuat pada jiwa manusia, yang membuat penyandangnya mudah berbuat sesuatu tanpa perlu pertimbangan. Dengan kata lain akhlak adalah kondisi jiwa manusia yang membuat penyandangnya condong untuk melakukan sesuatu, seperti bersedekahnya orang yang dermawan.

Karakter dermawan membuatnya mudah untuk bersedekah, meskipun dari hartanya sedikit. Karakter dermawan inilah yang merupakan akhlak dan bukan perbuatan sedekah itu sendiri.

Sedangkan orang dengan sifat kikir yang bersedekah, belum bisa dikatakan perbuatannya itu adalah cerminan dari karakternya yang dermawan. Karena bisa jadi seseorang itu bersedekah bukan lantaran kondisi jiwanya yang menyukai sedekah, tapi untuk menutupi sifat kikirnya. Meskipun, perbuatan bersedekah terlepas dari apa motivasinya secara umum adalah perbuatan baik.

Meskipun berbeda, adab dan akhlak memiliki hubungan yang sangat erat dan saling terkait. Jika adab terwujud dalam perbuatan, maka akhlak terwujud dalam kondisi jiwa yang menjadi pendorong atau motivasi bagi perbuatan tersebut. Maka adab bisa menjadi efek dari akhlak atau kondisi jiwa, sedangkan akhlak juga bisa menjadi sumber motivasi bagi pelaksanaan adab.

Seperti ketika seseorang kedatangan tamu yang dihormatinya, karakter atau kondisi jiwanya yang rendah hati dan penyayang pada sesama yang ada pada jiwanya akan mendorongnya untuk memberikan penghormatan pada tamunya, dan dorongan itu dapat terealisasi dengan adab yang mengatur tata cara menyambut dan menghormati tamu.

Hubungan adab dan akhlak ini menjadi seperti hubungan antara jasad dan ruh. Ketika kedua hal ini berjalan beriringan maka potensi pelakunya akan teraktualkan dan kemudian terbentuk kepribadiannya sebagai manusia yang manusiawi. Tanpa salah satu dari keduanya, akan menjadi kecacatan bagi pelakunya. Adab tanpa didasari oleh akhlak akan kehilangan nilainya dan sekedar menjadi perbuatan sia-sia. Begitu juga akhlak tanpa adab akan memandulkan potensi karakter baik dalam dirinya.

Islam sebagai agama samawi adalah sebuah madrasah yang menghantarkan pemeluknya pada kesempurnaan sebagai manusia. Dimana semua potensi dalam dirinya teraktualkan secara optimal. sehingga semua perbuatannya tidak tertunduk pada hawa nafsu dan syahwatnya. melainkan pada kebijaksanaan akal yang berlandaskan nilai kebenaran dan kebaikan. Yang dengannya manusia mampu menjadi pewaris dan khalifah Allah di muka bumi, yang menjaga dan melestarikan bumi.

Dalam perjalan manusia menuju kesempurnaan ini dibutuhkan pengetahuan atau makrifat, yaitu makrifat tentang hakikat dunia, hakikat dirinya dan lingkungannya, dan tentang hubungan yang terjalin diantaranya.

Makrifat ini akan menghantarkan seorang manusia pada pengenalan tentang tuhannya, yang berarti telah mengaktualkan potensi akalnya. Pengenalan yang tepat akan tuhannya ini dengan sendirinya akan meniscayakan penghambaan pada Tuhannya. Selanjutnya melalui ritual-ritual ibadah seorang manusia menuju pada peribadatan kepada Tuhan., yang berarti telah mengaktualkan potensi geraknya.

Namun, kedua hal ini saja belum bisa menghantarkan pelakunya pada kesempurnaannya sebagai seorang manusia. Melainkan mesti dibarengi dengan kesiapan jiwa dalam menerima keberadaan tuhannya, yang menjadi landasannya dalam menghamba dan beribadah pada tuhan.

Kesiapan jiwa ini adalah akhlak dan merupakan karakter baik yang melekat kuat dalam jiwa. Seperti kerelaan, rendah hati, mensyukuri nikmat, taat, setia dan lain-lain. Karakter seperti inilah yang memungkinkan jiwa untuk menerima realitas keberadaan Tuhan, dan yang akan mendorongnya untuk tunduk dan patuh pada perintah Tuhan. Dengan akhlak ini pula manusia telah mengaktualkan potensi jiwanya menjadi seorang manusia yang manusiawi jauh dari sisi kebinatangan, sifat yang berasal dari hawa nafsu dan syahawt.

Oleh karena itu pendidikan akhlak sangatlah penting bagi perjalanan hidup manusia. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya aku tidak diutus melainkan untuk menyempurnakan akhlak.”

Rangkaian panjang estafet risalah kenabian berakhir pada penyempurnaan akhlak, yakni kesempurnaan akhlak adalah perwujudan dari keimanan dan hasil dari ritual ibadah.

Pentingnya pendidikan akhlak dalam kehidupan manusia, bukan hanya dalam kehidupan personal, melainkan juga dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Karena dengan pendidikan akhlak jiwa bersih dari karakter-karakter hewani dan siap menapaki jalan kesempurnaan. Oleh sebab itu Islam juga mengajarkan prinsip akhlak lewat ritual-ritual ibadah seperti zakat, puasa, shalat dan lainnya.

Konsep akhlak seperti ini mutlak diperlukan dalam sistem sosial bermasyarakat atau bernegara. Tanpanya, kemajuan jaman tidak akan mampu menyelesaikan masalah-masalah sosial. Seperti tampak pada negara-negara maju yang justru memiliki masalah-masalah sosial yang jauh lebih kompleks. Seperti kesenjangan sosial, ketimpangan ekonomi, tingginya kasus perceraian dan gaya hidup individualism, dan hedonisme.

Dengan sistem sosial yang berdasarkan konsep moral dan akhlak yang baik, akan tercipta interaksi sosial yang sehat. Dimana seluruh anggotanya menjadi satu kesatuan masyarakat yang saling membantu dan solid. Darinya akan muncul generasi-generasi cerdas yang manusiawi, yang mampu menjaga kelestarian dunia.

Semoga pendidikan moral dan akhlak dalam kearifan budaya lokal, yang bernafaskan Islam di negri ini mendapat perhatian serius masyarakat dan pemerintah, sehingga menjadi solusi dari berbagai masalah yang dihadapi bangsa Indonesia.

Disampaikan Oleh Sayyid Musa Al Musawa

Sumber: DarutTaqrib

admin

admin

Related Posts

Taubat dan Nasehat Kehidupan
Akhlak

Taubat dan Nasehat Kehidupan

September 13, 2023

Taubat adalah amalan sepanjang usia karena manusia akan terus berbuat dosa. Jangan bosan dan malu untuk bertobat. ALLAH cinta dengan...

Anjuran Berbuat Baik pada Orang Tua dalam Islam
Akhlak

Anjuran Berbuat Baik pada Orang Tua dalam Islam

Agustus 22, 2023

Sesuai perintah Al-Qur’an وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسٰنَ  بِ   وَالِدَيۡهِ‌ۚ حَمَلَتۡهُ اُمُّهٗ وَهۡنًا عَلٰى وَهۡنٍ وَّفِصٰلُهٗ فِىۡ عَامَيۡنِ اَنِ اشۡكُرۡ لِىۡ وَلِـوَالِدَيۡكَؕ اِلَىَّ...

6 Kunci Menjadi Muslim yang benar menurut Ahlul Bayt (as)
Akhlak

6 Kunci Menjadi Muslim yang benar menurut Ahlul Bayt (as)

Agustus 10, 2023

  Dalam kamus bahasa Arab disebutkan bahwa “Muslim” bermakna orang yang berserah diri kepada perintah Allah SWT. Untuk menjadi seorang...

Ketabahan dan Kemurahan Imam Musa Kazhim as.
Akhlak

Ketabahan dan Kemurahan Imam Musa Kazhim as.

Juli 8, 2023

Ketabahan dan Kemurahan Imam Musa Kazhim as Dalam literatur-literatur Syiah dan Sunni, terdapat banyak laporan sehubungan dengan ketabahan dan kemurahan...

Mengaburkan Makna Hadits Al-Ghadir
Akhlak

Mengaburkan Makna Hadits Al-Ghadir

Juli 8, 2023

  ✍by Salim Muhsin BSA Muhammad Ibnu Jarir At-Thobari seorang mufassir dan penulis sejarah yang hidup di abad ketiga Hijriyah...

Ghadir Khum dalam Islam (Ada juga dalam Riwayat Sunni)
Akhlak

Ghadir Khum dalam Islam (Ada juga dalam Riwayat Sunni)

Juli 8, 2023

Idul Ghadir adalah perayaan suka cita atas peristiwa di Ghadir Khum. Peristiwa ini tercatat dalam sejarah, baik yang ditulis sejarawan...

Next Post
Ahlul Bait Nabi SAW., Penjaga Ajaran Nabi Hingga Akhir Zaman

Hadis-Hadis dari Imam Mahdi Afj

Rasulullah Penerang Semesta Alam

Kembali kepada Konsep Tauhid Mempraktikkan Gradasi Ketaatan

Kembali kepada Konsep Tauhid Mempraktikkan Gradasi Ketaatan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Agenda

Okt 3
12:00 am

Milad Nabi Muhammad saw

Nov 27
12:00 am

Syahadah Sayyidah Fatimah Zahra as (Riwayat Pertama)

Des 16
12:00 am

Syahadah Sayyidah Fatimah Zahra as (Riwayat Kedua)

View Calendar

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Resensi
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

×