ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Puasa dan Upaya Membentuk Kepribadian Islami

by admin
June 13, 2017
in Maarif Islam
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Puasa memiliki sisi lahir dan sisi batin. Sisi lahir puasa adalah sisi kita untuk menahan diri dari makan, minum, dan sebagian kenikmatan-kenikmatan tertentu. Sedangkan sisi batin puasa adalah ketika puasa yang kita kerjakan selama sebulan penuh ini memiliki nilai-nilai kemaknawiyahan yang tingga, puasa yang telah melewati batas-batas sekedar menahan hal-hal yang membatalkan puasa dan juga telah melewati fungsi-fungsi yang melejitkan kedekatan diri manusia dengan sang penciptanya.

Apabila manusia telah bisa menselaraskan ke dua sisi ini, maka kesadaran spiritual akan mengalir bersama kehendak yang menumbuhkan keinginan kuat untuk selalu sadar akan pemikiran dan langkah yang dipilahnya.

Oleh itu, pelaksanaan puasa batin akan berdampak positif bagi kepribadian manusia pada semua sisinya; pemikiran, kesadaran, dan amal. Manusia tidak akan dapat merealisasikan kedekatan kepada Allah dalam hidupnya tanpa terlebih dahulu mengubah dirinya agar menuju Allah yang termanifestasikan pada semua perbuatannya dalam kehidupan ini. Inilah pendidikan Islam yang bertujuan membina pribadi muslim yang sebenarnya.

Ketika seorang muslim memfokuskan perhatiannya kepada Allah dan menjadikan-Nya sebagai puncak tujuan, maka ia tidak akan beraktivitas kecuali melalui kesadaran rasa cinta kepada-Nya. Inilah yang dimaksud ibadah dengan pengertian tunduk mutlak kepada Allah yang tercermin dalam pengetahuan dan perbuatannya. Inilah rahasia tauhid Islam yang membentuk kesatuan dan tujuan melalui keesaan Sang Pencipta, seperti dijelaskan dalam ayat:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang menyatakan Tuhan kami adalah Allah kemudian beristikamah, maka malaikat turun kepada mereka dan menyeru, “Janganlah kamu takut dan bersedih, bergembiralah kamu dengan surga yang dijanjikan untuk kamu.” (QS. Fushshilat [41]: 30)

Allah juga berfirman:

قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

Katakanlah, “Sesungguhnya salatku, hidup dan matiku semua untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan dan aku adalah orang yang pertama-tama yang berserah diri.” (QS al-An’am [6]: 162-163)

Dilihat dari sisi kemanusiaan, puasa mampu mengarahkan kecenderungan pribadi seorang muslim. Dengan merasakan perihnya rasa lapar, maka muncullah dengan cepat kesadaran dalam jiwanya untuk memperhatikian masyarakat miskin yang kesulitan ekonomi dan hidup kelaparan. Niscaya muncul dalam dirinya sebuah tanggung jawab untuk mengentaskan mereka dari kondisi kesulitan dan penderitaan. Selanjutnya, ia bergerak menghadapi realitas faktual (masyarakat) berdasarkan tanggung jawab tersebut dengan berupaya keras secara individual maupun terorganisir atau aktif di dunia politik untuk mengubah sistem yang berlaku.

Puasa dapat membangkitkan kecenderungan spiritual manusia dengan makna yang luas. Dengan merasakan lapar dan haus di hari kiamat. Pada hari itu, manusia di hadapan Allah mempertanggungjawabkan perbuatan buruk yang dilakukan sepanjang hidup. Karenanya, lantaran hidup di dunia ini, ia dapat melakukan sesuatu yang meringankan beban dirinya ketika ketika menghadapi hari tersebut (kiamat). Mereka tidak akan mengulangi perbuatan buruknya, namun akan berusaha membenahi kesalahan-kesalahnnya sehingga akan menyempurnakan menuju jalan yang lurus dan tujuan yang jelas. Inilah yang disebutkan Rasulullah saw di awal khotbahnya, ketika menyambut bulan suci Ramadan, “Ingatlah, dengan rasa lapar dan hausmu (di dunia), juga lapar dan hausnya hari kiamat…”

Kita temukan berbagai makna dan kesadaran yang sangat luas, yang terkandung dalam ibadah puasa, bahwa Allah menghendaki manusia hidup dalam kebaikan, ketakwaan, dan kebenaran. [SZ]

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Irfan

Nilai Tarbiyah Puasa Ramadhan dalam Perspektif Imam Khomeini

March 5, 2025

Menurut Imam Khomeini, puasa Ramadhan memiliki makna tarbiyah (pendidikan) yang mendalam. Puasa bukan sekadar menahan diri dari makan, minum, dan...

Lailatulkadar (Malam Qadar)
Al-Quran

Lailatulkadar (Malam Qadar)

March 28, 2024

Allah Swt berfirman, إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam qadar (QS. al-Qadr : 1)....

Nikmat Surga
Al-Quran

Nikmat Surga

March 8, 2023

  Kaum mukminin akan sangat bahagia jika membaca al-Quran dan menemukan nikmat-nikmat surga atas ganjaran mereka yang diperoleh dari Allah....

Ahlulbait

Ketahuilah Keutamaan Fathimah, Jangan Hanya Namanya

December 28, 2022

Dalam tradisi Ahlulbait, ada hari-hari yang disebut sebagai Ayyamul Fathimiyah. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan kapan hari syahid Sayidah Fathimah....

Ahlulbait

Bukan Hanya karena Nasab, Fathimah Mulia karena Besar dan Agung Akhlaknya

December 28, 2022

Selain nasab dan keturunan, keutamaan akhlak adalah yang membentuk siapa seseorang tersebut. Sayidah Zahra, adalah keturunan manusia paling agung dan...

Khutbah Jumat

Perlunya Kenabian dalam Kehidupan

November 17, 2022

Manusia dengan segala kecerdasannya tidak akan mengetahui secara pastibagaimana jalan menuju Allah SWT.Ketika para Nabi diutus, mereka harus membuktikan bahwa...

Next Post

Sebab Penamaan Malam Qadr

Tembang 'Tombo Ati' Diracik dari Syekh Ibrahim Al-Khawas

Cahaya Masjid Tua di Nusantara

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist