ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Sayyidah Zainab Sa, Sang Bibi Pecinta Ahlul Bait As

by admin
April 13, 2017
in Ahlulbait
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Sayyidah Zainab binti Ali bin Abi Thalib As adalah Imam Ali As dan Sayidah Fatimah Sa yang lahir di kota Madinah pada 5 Jumadil Ula tahun ke-5 atau ke-6 Hijriah. Hal itu disebabkan lantaran pada masa hidupnya, Sayidah Zainab turut hadir bersama Imam Husain As pada Peristiwa Karbala. Perannya sangat menonjol dalam mengurus dan merawat para pejuang Karbala dan tawanan Karbala. Sayidah Zainab di masa kecilnya benar-benar sangat mencintai Imam Husain As. Setiap kali penghulu para syuhada ini tidak berada di tempat, ia merasa tidak enak hati dan ketika melihat keindahan saudaranya, wajahnya kembali ceria. Jika ia menangis, maka ia kembali tenang dan tentram setelah berjumpa Imam Husain As atau mendengar suaranya.
Kecintaan yang langka dan ajaib inilah yang menyebabkan kebersamaannya dengan Imam Husain As. Pada suatu hari ketika Fatimah az-Zahra Sa menyampaikan sebuah perkara kepada ayahnya, Nabi Saw bersabda, “Buah cahaya hatiku, anak perempuan ini akan pergi bersama Husain ke Karbala dan ia akan ikut menderita dalam musibah dan penderitaan saudaranya.” Pada hari Asyura, ia membawa kedua anaknya yang masih muda yang bernama Muhammad dan Aun ke hadapan Imam Husain As dan berkata, “Allah Swt telah menerima pengorbanan kakekku, Ibrahim Khalil As, maka terimalah pengorbananku ini! Seandainya jihad untuk para wanita tidak dilarang, maka setiap saat aku siap untuk memberikan jiwaku.”
Dari sisi kesabaran dan ketekunan, Sayidah Zainab As adalah satu-satunya orang yang memiliki kedua sifat tersebut. Ketika berada di hadapan tubuh saudaranya, Imam Husain As, yang berlumuran darah, ia langsung menengadahkan wajahnya ke langit dan berkata, “Wahai Tuhanku, inilah sedikit pengorbanan yang kami berikan di jalan-Mu, maka terimalah pengorbanan ini dari kami.”
Seorang peneliti berkata, “Di antara gelar-gelar Sayidah Zainab As adalah Ar-Radhiyah bil Qadri wal Qadha yaitu ridha atas ketentuan qadha dan qadar Ilahi. Sayidah Zainab begitu tegar menghadapi berbagai kesulitan dan musibah yang mana jika sedikit saja dari musibah dan kesulitan itu diberikan kepada gunung yang kokoh maka gunung akan meleleh seketika. Tetapi sosok yang teraniaya ini begitu kuat dan tegar, terasing dan sendiri bagaikan gunung yang mencakar langit. Ia tetap tegak menghadapi semua permasalahan. Ia berkali-kali menyelamatkan nyawa Imam Sajjad As dari kematian. Di antaranya, ketika di majelis Ibnu Ziyad, setelah Imam Sajjad beradu argumen dengan Ibnu Ziyad, Ibnu Ziyad mengeluarkan surat perintah untuk membunuh Imam. Pada saat itu, Sayidah Zainab meletakkan tangannya di leher putra saudara laki-lakinya dan berkata, “Selama aku hidup tak akan kubiarkan kalian membunuhnya.”
Teriring rasa bela sungkawa pada hari wafat sang Srikandi karbala pada 15 Rajab….

adalah seorang putri Imam Ali Asvdan Sayidah Zahra yang lahir di kota Madinah pada 5 Jumadi Awwal tahun ke-5 atau ke-6 Hijriah. Hal itu disebabkan lantaran pada masa hidupnya, Sayidah Zainab turut hadir bersama Imam Husain As pada Peristiwa Karbala. Perannya sangat menonjol dalam mengurus dan merawat para pejuang Karbala  dan tawanan Karbala. Sayidah Zainab di masa kecilnya benar-benar sangat mencintai Imam Husain As. Setiap kali penghulu para syuhada ini tidak berada di tempat, ia merasa tidak enak hati dan ketika melihat keindahan saudaranya, wajahnya kembali ceria.  Jika ia menangis, maka ia kembali tenang dan tentram setelah berjumpa Imam Husain As atau mendengar suaranya.

Kecintaan yang langka dan ajaib inilah yang menyebabkan kebersamaannya dengan Imam Husain As. Pada suatu hari ketika Fatimah az-Zahra Sa menyampaikan sebuah perkara kepada ayahnya, Nabi Saw bersabda, “Buah cahaya hatiku, anak perempuan ini akan pergi bersama Husain ke Karbala dan ia akan ikut menderita dalam musibah dan penderitaan saudaranya.”  Pada hari Asyura,  ia membawa kedua anaknya yang masih muda yang bernama Muhammad dan Aun ke hadapan Imam Husain As dan berkata, “Allah Swt telah menerima pengorbanan kakekku, Ibrahim Khalil As, maka terimalah pengorbananku ini! Seandainya jihad untuk para wanita tidak dilarang, maka setiap saat aku siap untuk memberikan jiwaku.”

Dari sisi kesabaran dan ketekunan, Sayidah Zainab As adalah satu-satunya orang yang memiliki kedua sifat tersebut. Ketika berada di hadapan tubuh saudaranya, Imam Husain As, yang berlumuran darah, ia langsung menengadahkan wajahnya ke langit dan berkata, “Wahai Tuhanku, inilah sedikit pengorbanan yang kami berikan di jalan-Mu, maka terimalah pengorbanan ini dari kami.”

Seorang peneliti berkata, “Di antara gelar-gelar Sayidah Zainab As adalah Ar-Radhiyah bil Qadri wal Qadha yaitu ridha atas ketentuan qadha dan qadar Ilahi. Sayidah Zainab begitu tegar menghadapi berbagai kesulitan dan musibah yang mana jika sedikit saja dari musibah dan kesulitan itu diberikan kepada gunung yang kokoh maka gunung akan meleleh seketika. Tetapi sosok yang teraniaya ini begitu kuat dan tegar, terasing dan sendiri bagaikan gunung yang mencakar langit. Ia tetap tegak menghadapi semua permasalahan. Ia berkali-kali menyelamatkan nyawa Imam Sajad As dari kematian. Di antaranya, ketika di majelis Ibnu Ziyad setelah Imam Sajad,beradu argumen dengan Ibnu Ziyad, Ibnu Ziyad mengeluarkan surat perintah untuk membunuh Imam. Pada saat itu, Sayidah Zainab meletakkan tangannya di leher putra saudara laki-lakinya dan berkata, “Selama aku hidup tak akan kubiarkan kalian membunuhnya.”

Teriring rasa bela sungkawa pada hari wafat sang Srikandi karbala pada 15 Rajab….

 

Tags: Sayyidah Zainab Saslide
admin

admin

Related Posts

Ahlulbait

Ketahuilah Keutamaan Fathimah, Jangan Hanya Namanya

December 28, 2022

Dalam tradisi Ahlulbait, ada hari-hari yang disebut sebagai Ayyamul Fathimiyah. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan kapan hari syahid Sayidah Fathimah....

Ahlulbait

Bukan Hanya karena Nasab, Fathimah Mulia karena Besar dan Agung Akhlaknya

December 28, 2022

Selain nasab dan keturunan, keutamaan akhlak adalah yang membentuk siapa seseorang tersebut. Sayidah Zahra, adalah keturunan manusia paling agung dan...

Ahlulbait

Sejarah Singkat Imam Hasan Al-Askari

November 2, 2022

Imam Hasan Askari a.s. adalah manusia suci ke-13 , sekaligus Imam ke-11 dari 12 Imam Ahlulbait setelah Rasulullah Saw. Beliau...

Ahlulbait

syahadah IMAM HASAN AL-ASKARI AS.IMAM HASAN AL-ASKARI AS.

March 2, 2023

Keluarga BesarIslamic Cultural Centermenyampaikan Dukacita yang mendalam atas hari syahadah IMAM HASAN AL-ASKARI AS.8 Rabiul Awal Instagram:https://www.instagram.com/p/CjVLBCUr6w1/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Ahlulbait

Muhammad Model Sempurna untuk Menjadi Manusia Terbaik

September 30, 2022

Adalah suatu yang fitrah seorang manusia mencintai kesempurnaan. Tetapi ketika kita menginginkan sesuatu yang terbaik, apakah kita juga pernah ingin...

Ahlulbait

Nabi Muhammad Saw menurut pandangan Imam Ali bin Abi Thalib a.s.

September 28, 2022

Nabi Muhammad Saw menurut pandangan Imam Ali bin Abi Thalib a.s. Sengaja kami kutip komentar Imam Ali a.s. Mengenai Rasulullah...

Next Post

Ali As, Jawara Penolong Rasulullah Saw

Imamah Imam Mahdi Afs dalam Riwayat Syiah dan Sunni

Masa Gemilang Pattimang, Luwu Utara, Sulawesi Selatan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist