ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Situasi dan Keadaan Imam Hasan Askari di Samarra

by admin
November 27, 2017
in Ahlulbait
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Meskipun usia Imam Hasan Askari As masih belia, namun karena beliau memiliki keutamaan dari sisi keilmuan yang tinggi dan moral yang paripurna, ditambah bahwa beliau adalah pemimpin orang-orang syiah, maka masyarakat ketika itu tidak menaruh kecurigaan dan bahkan memberi penghormatan kepada beliau. Pemerintah Abbasiah juga menunjukkan penghormatannya kepada Imam. Pada masa kehidupannya, Imam satu zaman dengan tiga khalifah Abbasiyah: Mu’taz Abbasi (252-255 H), Muhtadi (255-256 H) dan Mu’tamid.

Saad bin Abdullah ‘Asyari salah satu ulama terkenal  Syiah yang kemungkinan telah bertemu dengan Imam As  berkata: Pada bulan Sya’ban tahun 278 -18 tahun setelah wafatnya Imam As- kami duduk dalam sebuah majlis Ahmad bin Ubaidillah bin Khaqan ayahnya adalah seorang menteri Mu’tamid Abbasiyah .Perbincangan ketika itu mengenai pembahasan para Thalibiyun yang tinggal di Samarra dan madzhab serta posisi mereka di hadapan hakim, Ahmad berkata: “Aku tidak melihat dan tidak mendengar seseorang dari para Alawiyin di Samarra seperti Hasan bin Ali Askari As, yang begitu terkenal dengan martabat, kehormatan dan kecerdasan serta kedudukan yang tinggi di tengah-tengah Ahlul Bait dan terhormat di sisi hakim penguasa dan Bani Hasyim, ia lebih unggul dari para orang tua bahkan para menteri dan umara. Suatu hari aku berdiri di samping ayahku, saat itu ayahku duduk untuk bertemu dengan masyarakat. Salah seorang dari Jemaah haji datang dan berkata: Putra Ridha sedang mengantri di samping pintu. Ayahku dengan suara yang keras mengatakan: Izinkan dia masuk dan kemudian diapun masuk… Ayahku maju ke depan beberapa langkah menyambutnya ketika melihatnya masuk, sebuah tindakan yang tidak pernah dia lakukan kepada siapapun baik kepada para menteri atau umara lainnya yang memiliki jabatan. Sesudah dekat, ia melingkarkan tangannya  ke leher Imam dan mengecup kening serta wajahnya. Ketika itu tangannya memegang tangan Imam dan membawanya duduk di tempat duduknya.

Ayahku duduk berhadapan dengannya dan mulai berbincang-bincang dengannya. Dalam perbincangannya dia memanggil Imam dengan julukan –yang menunjukkan penghormatan kepada Imam- dan senantiasa mengucapkan ayah dan ibuku menjadi tebusanmu… malamnya ketika aku pergi menghadap ayahku… aku bertanya kepadanya: “Ayah, orang yang datang hari ini, yang sangat engkau hormati dan engkau junjung, siapakah dia sehingga engkau senantiasa mengatakan ayah dan ibuku menjadi tebusanmu? Dia berkata: Dia adalah putra Ridha,  Imam para pengikut Syiah. kemudian terdiam. Kemudian dia memecah keheningannya dan melanjutkan: Anakku, jika suatu hari kepemimpinan ini keluar dari tangan Bani Abbas dan beralih ke tangan Bani Hasyim, maka tidak ada orang yang paling layak untuk memikulnya kecuali orang tersebut. Dia adalah orang yang paling layak untuk memegang kekhilafahan karena keutamaan, keterjagaan jiwanya, zujud, dan ibadah serta moral baik yang dimilikinya. Jika engkau tidak melihat ayahnya, ayahnya adalah seorang yang berwibawa, pandai, cerdas, dan berhati baik. Dengan mendengar penjelasan ini, segala keharuan dan keemosian menguasai diriku, selain itu keingintahuanku bertambah untuk lebih mengenalnya.

Ketika aku bertanya tentangnya, dari setiap orang dari Bani Hasyim, para sekretaris, para hakim, dan para ahli hukum, bahkan orang-orang biasa, aku menemukannya sebagai orang yang terhormat dan memiliki keagungan yang tinggi di sisi mereka. Semua mengatakan bahwa dia Imam para pengikut  Syiah. Sejak saat itu, kemuliaannya di sisiku semakin bertambah, karena teman dan musuhnya memujinya dengan baik.

Riwayat ini dapat menunjukkan kondisi sosial dan moral baik keadaan Imam As di tengah kalangan masyarakat secara umum dan bahkan bagi para pengikut Syiah secara khusus, dengan mengingat bahwa perawi hadis atau riwayat ini adalah salah seorang pembenci berat Ahlulbait As. Pelayan Imam Askari As berkata: hari-hari dimana Imam pergi ke tempat kediaman khalifah, rasa meriah dan kebahagiaan yang tak terkira merasuk ke hati-hati penduduk. Jalan-jalan yang dilewati Imam penuh dengan penduduk dan dengan kendaraan mereka. Ketika Imam datang, hiruk pikuk jalanan hening seketika. Imam berlalu di tengah-tengah penduduk dan memasuki pertemuan. Dapat dipastikan bahwa kebanyakan dari mereka adalah para pengikut  Syiah yang berdatangan ke kota Samarra  dari segala penjuru, baik dekat maupun jauh, untuk melihat Imam mereka. Keinginan dan kecintaan seluruh penduduk kepada keturunan Rasulullah yang menjadi sebab ramainya penduduk. [SZ]

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Ahlulbait

Ketahuilah Keutamaan Fathimah, Jangan Hanya Namanya

December 28, 2022

Dalam tradisi Ahlulbait, ada hari-hari yang disebut sebagai Ayyamul Fathimiyah. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan kapan hari syahid Sayidah Fathimah....

Ahlulbait

Bukan Hanya karena Nasab, Fathimah Mulia karena Besar dan Agung Akhlaknya

December 28, 2022

Selain nasab dan keturunan, keutamaan akhlak adalah yang membentuk siapa seseorang tersebut. Sayidah Zahra, adalah keturunan manusia paling agung dan...

Ahlulbait

Sejarah Singkat Imam Hasan Al-Askari

November 2, 2022

Imam Hasan Askari a.s. adalah manusia suci ke-13 , sekaligus Imam ke-11 dari 12 Imam Ahlulbait setelah Rasulullah Saw. Beliau...

Ahlulbait

syahadah IMAM HASAN AL-ASKARI AS.IMAM HASAN AL-ASKARI AS.

March 2, 2023

Keluarga BesarIslamic Cultural Centermenyampaikan Dukacita yang mendalam atas hari syahadah IMAM HASAN AL-ASKARI AS.8 Rabiul Awal Instagram:https://www.instagram.com/p/CjVLBCUr6w1/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Ahlulbait

Muhammad Model Sempurna untuk Menjadi Manusia Terbaik

September 30, 2022

Adalah suatu yang fitrah seorang manusia mencintai kesempurnaan. Tetapi ketika kita menginginkan sesuatu yang terbaik, apakah kita juga pernah ingin...

Ahlulbait

Nabi Muhammad Saw menurut pandangan Imam Ali bin Abi Thalib a.s.

September 28, 2022

Nabi Muhammad Saw menurut pandangan Imam Ali bin Abi Thalib a.s. Sengaja kami kutip komentar Imam Ali a.s. Mengenai Rasulullah...

Next Post

Indonesia Kutuk Keras Aksi Terorisme di Masjid Al Rawdah Mesir

Penjelasan Imam Hasan Askari kepada Muridnya Mengenai Putranya

Hari Keimamahan Imam Mahdi Afs

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist