ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Tempat Keberadaan Imam Mahdi afs pada Masa Ghaibah Kubra

by admin
July 20, 2018
in Mahdawiyah
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Maksud ghaibah kubra adalah masa keghaiban kubra (mayor) (kubra) Imam Mahdi As yang dimulai semenjak wafatnya duta khusus terakhir beliau (‘Ali bin Muhammad Samari) pada tahun 329 HQ hingga masa beliau diberi ijin oleh Allah Swt untuk muncul kehadapan masyarakat ramai. Periode keghaiban ini memiliki beberapa kriteria khusus yang berbeda dengan periode keghaiban minor (ghaibah shughra). Salah satu kriteria khusus yang ada dalam periode keghaiban kubra adalah bahwa Imam Mahdi As akan ghaib secara sempurna.

Sebagaimana keghaiban Imam Mahdi As dalam periode ini telah sampai pada kesempurnaannya, dan juga pada periode ini beliau tidak memiliki duta khusus yang diangkat secara langsung olehnya maka tempat keberadaan beliaupun pada akhirnya tidak akan diketahui oleh siapapun juga. Pada periode ini, seseorang juga tidak akan dapat mengatakan secara pasti tentang dimanakah Imam Mahdi As berada. Sekalipun demikian, kita akan menyebutkan beberapa riwayat yang menjelaskan tentang keberadaan Imam Mahdi As pada periode keghaiban kubra.

Beberapa tempat yang disebutkan dalam riwayat-riwayat adalah:

1.Madinah Al-Munawwarah

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa selama masa keghaibannya, Imam Mahdi As berada di Madinah. Akan tetapi riwayat ini tidak menyebutkan secara pasti apakah pada masa periode keghaiban sughra ataukah kubra

2. Nahiyah (kawasan) Dzi Thuwa

Nahiyah Dzi Thuwa berada di haram di Makkah. Dari tempat tersebut, seluruh pemukiman yang ada di Makkah akan terlihat. Sebagian riwayat menyebutkan bahwa dalam masa keghaibannya, Imam Mahdi As pernah tinggal di tempat itu.

Terkait dalam hal ini, Imam Muhammad Baqir As bersabda, “Shahib Al-Amr akan ghaib dalam sebagian lembah ini (seraya menunjuk ke daerah Dzi Thuwa)[1]

3. Taman dan Gurun

Menurut sebagian riwayat, selama masa keghaiban, Imam Mahdi As tidak memiliki tempat tinggal secara khusus. Beliau senantiasa berada dalam perjalanan.

Imam Baqir As ketika ditanya tentang apa persamaan antara Imam Mahdi As dengan sebagian Nabi-nabi yang pernah di utus oleh Allah Swt, mengatakan, “Adapun persamaannya dengan ‘Isa As adalah ia senantiasa berada dalam lawatan (senantiasa berada di jalanan karena tidak memiliki tempat tinggal secara  khusus)[2].

Demikian juga dalam tawqi’ yang bersumber dari Syaikh Mufid –tentunya hal itu apabila kita menerimanya- yang mengisyaratkan bahwa Imam Mahdi As tidak memiliki tempat khusus yang dijadikan sebagai tempat tinggalnya. Dalam tawqi’ tertulis, “Sesuai dengan perintah Allah Swt hingga sampai masa, di mana senjata asli kami, para pengikut kami yang beriman, dan  kekuasaan di dunia masih berada di tangan orang-orang fasik, maka selama itu pula aku akan tinggal di satu tempat yang jauh dari pandangan umum.[3]”

Yang perlu diperhatikan adalah dengan ketidak adanya kejelasan tentang dimanakah Imam Mahdi As tinggal selama masa keghaiban kubranya, maka banyak di antara manusia yang kemudian menyangka-nyangka tentang dimanakah tempat keberadaan beliau. Oleh karenanya, maka tidak heran apabila sebagian mereka kemudian mengatakan bahwa Imam Mahdi As berada dalam satu tempat tertentu misalnya. Segitiga Bermuda, kepulauan Khadhra’, dan lainnya yang membahas tentang rahasia ini. Sekalipun demikian, para ulama’ juga tidak dapat berdiam diri dalam masalah ini, mereka senantiasa memperingatkan manusia supaya tidak jatuh kedalam pemikiran yang salah itu.

Tentunya, sebelumnya para musuh kaum syiah juga mengatakan bahwa kaum syiah memiliki keyakinan bahwa pada masa-masa keghaiban, Imam Mahdi As senantiasa berada di ruang bawah tanah, di rumah ayahandanya, di Samara’. Oleh karena itu, alangkah baiknya apabila kita sedikit membahas tentang hal ini;

Pada masa lalu, kebanyakan rumah-rumah yang ada di Irak mempunyai ruang dan kamar bawah tanah. Karena pada masa musim panas, para penghuni rumah akan berpindah ke ruang dan kamar bawah tanah guna mengurangi hawa dan terik matahari yang sangat panas[4]. Rumah Imam Hasan ‘Askari juga memiliki ruang dan kamar bawah.  Akan tetapi, ruang bawah tanah tersebut merupakan ruang yang dijadikan tempat peribadahan oleh Imam Hadi As, Imam Hasan ‘Askari As dan Imam Mahdi As. Bahkan, tempat pertemuan orang-orang yang diberi ijin untuk dapat menemui Imam Mahdi As ketika itu juga berada di ruang bawah  tanah. Oleh karena itu, apabila kaum syiah telah selesai melaksanakan ziarah kepada Imam Hadi As dan juga Imam Hasan ‘Askari As, mereka akan pergi ke ruang bawah tanah itu dan melaksanakan shalat.

Namun dengan amalan-amalan yang dilakukan oleh kaum syiah tersebut membuat para musuh kaum syiah ingin menyerang balik dengan mengatakan bahwa kaum syiah telah meyakini bahwa Imam Mahdi As tinggal di ruang bawah tanah itu.

Sementara pada dasarnya, tujuan utama kaum syiah pergi berziarah ke tempat itu tidak lain hanya ingin mengambil berkah karena tempat itu adalah tempat tinggal manusia-manusia suci. Temat orang-orang pilihan Allah Swt hidup, melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an, berdoa kepada Allah dan bermunajat kepada-Nya. dan tentunya Allah Swt telah menjadikan tempat tersebut sebagai tempat mulia, karena nama Allah Swt senantiasa di sanjung di tempat itu. Oleh sebab itulah, maka tidak heran sekiranya kaum syiah (yang merupakan suatu kaum yang senantiasa mengikuti jalan Nabi Muhammad Saw dan para Imam Suci Ahlulbait As) kemudian melaksanakan shalat, dan bermunajat di tempat itu. Dan tidak ada seorangpun di antara mereka yang berpikir dan meyakini bahwa Imam Mahdi As berada di tempat itu.  (Dars Nameh Mahdawiyat II, Khuda Murad Salimiyan)

Catatan Kaki

[1]. Muhammad bin Ibrahim Nu’mani, Al-Ghaibah, Teheran, Maktabah Al-Shaduq, 1397 HQ , hal. 181.

[2]. Muhammad bin Jarir bin Rustam Thabari, Dalâil al-Imamah, Qum, Darul Dzahair, cetakan tunggal, hal. 291.

[3]. Muhammad baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, Beirut, Muassasah al-Wafa’, 1404 HQ, jil. 53, hal. 174.

[4]. Fakhruddin Thahiri, Majma’ al-Bahrain, Beirut, Dar Ihya’ Turats Al-Arabi, 1403 HQ, jil. 1, hal. 467.

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Ahlulbait

HAMZAH BIN ABDUL MUTHALIB

May 20, 2022

Hamzah bin Abdul Mutthalib dengan gelar Asadullah, Asadur-Rasulullah dan Sayyidu Syuhada adalah paman Nabi dan merupakan salah seorang syahid perang...

MILAD MUHAMMADIYAH ke-109
Galeri

MILAD MUHAMMADIYAH ke-109

November 18, 2021

Keluarga Besar*Islamic Cultural Center Jakarta*mengucapkanSelamat dan Sukses atas*MILAD MUHAMMADIYAH ke-109*18 November 1912 - 18 November 2021

Mahdawiyah

Mengenal Ajaran-ajaran Mahdawiyah adalah Satu Kebutuhan Terpenting Saat Ini!

May 4, 2021

ICC Jakarta - Memahami Mahdisme dan kebutuhan masyarakat internasional akan Mahdisme adalah salah satu masalah penting yang harus diperhatikan di...

Mahdawiyah

Resensi Buku: Al-Muntazhar: Kumpulan Hadis-Hadis Al-Mahdy

May 3, 2021

ICC Jakarta - Sebagaimana disebutkan oleh penerjemah, kitab setebal 48 halaman ini merupakan pengajaran hadis-hadis mengenai Imam Mahdi dari K.H....

Mahdawiyah

Geliat Memperkenalkan Doktrin Mahdiisme melalui Konferensi Internasional dari Iran ke Indonesia

May 3, 2021

ICC Jakarta - Mahdiisme adalah etape akhir dari gerakan Anbiyak yang telah ditutup oleh nabi pamungkas, Baginda Nabi Muhammad saw...

Mahdawiyah

Konsep Al Mahdi di Alkhairaat Palu

May 3, 2021

ICC Jakarta - Kabar kemunculan Imam Mahdi di akhir zaman sesungguhnya tidaklah khas Syi'ah, yaitu keyakinan akan datangnya kembali Imam...

Next Post

Masjid Akbar Surabaya, Sosok Masjid yang Menjadi Pilar Aktivitas Sosial

Jaga Kesatuan Bangsa dengan Memperkuat Moderasi Islam

9 Rekomendasi Hasil Dialog ‘Mewujudkan Islam Indonesia yang Wasatiyah’ di Surabaya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist