ICC Jakarta – Setiap pertengahan bulan Sya’ban atau Nisfu Sya’ban dan setiap hari Jumat, para pecinta Ahlul Bait selalu memperbarui baiat dan komitmennya kepada Imam Mahdi af. Mereka senantiasa mengingat dan mengharap kemunculannya. Beliau merupakan keturunan para nabi seperti Adam yang menjadi Khalifatullah, seperti Nuh yang mengantarkan manusia ke kapal penyelamat, seperti Musa yang kelahirannya disembunyikan, seperti Ibrahim yang kelahirannya telah disampaikan, seperti Ismail yang dibantu para malaikat, seperti Yusuf yang senantiasa menanti, seperti Yusuf yang paling tampan, seperti Sulaiman yang memiliki pemerintahan global, seperti Ayyub yang begitu sabar, seperti Isa yang berbicara sejak bayi.
Nama Sang Juru Penyelamat sama dengan kakeknya Muhammad Saw dan panggilannya juga sama dengan beliau Abu al-Qasim. Manusia yang dari sisi lahiriah paling mirip dengan Rasulullah Saw. Beliau merupakan hujjah terakhir di bumi. Dia adalah Mahdi yang dijanjikan.
Imam Mahdi af merupakan pewaris seluruh nabi ilahi yang diutus untuk manusia. Beliau menjadi langkah terakhir untuk menciptakan masyarakat ilahi. Masyarakat yang memuliakan wali Allah dan menghinakan para musuh Allah. Masyarakat yang melaksanakan ketentuan dan perintah Allah. Ringkasnya Imam Mahdi af dengan kemunculannya akan membangun masyarakat ideal.
Menciptakan keadilan di seluruh dunia dan memberangus diskriminasi dan ketidakadilan merupakan tujuan utama dari pemerintahan Imam Mahdi af. Tujuan penting ini telah dijelaskan dalam banyak riwayat Ahlul Bait, bahkan boleh dikata, penekanan menciptakan keadilan menerapkannya lebih kuat ketimbang seruan tauhid dan memerangi kesyirikan. Dalam ucapan Imam Ridha as disebutkan, “Allah akan menghapus kezaliman dari bumi lewat Imam Mahdi af dan pada waktu itu tidak seorangpun yang berani melakukan kezaliman.”
Tujuan pemerintahan Imam Mahdi Afs yang lainnya adalah menciptakan dunia yang aman, penuh dengan perdamaian dan persaudaraan, sehingga tidak ada kezaliman ekonomi, politik, budaya dan di tengah masyarakat. Kedua, ciri khas masyarakat ideal yang dibangung oleh Imam Mahdi af adalah peningkatan taraf berpikir, baik di bidang sains maupun keislaman.
Pada ayat 55 surat Nur, Allah Swt berfirman,
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi …”
Sejumlah ahli tafsir menyebut ayat ini terkait dengan pemerintahan Imam Mahdi af, dimana Timur dan Barat berada di bawah bendera pemerintahannya. Pada waktu itu kebenaran dapat dirasakan di mana saja, sementara ketakutan, perang dan ketidakamanan terhapus dari seluruh dunia.