ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Urgensi Sikap Optimis Dalam Kehidupan

by admin
February 27, 2017
in Maarif Islam
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Dewasa ini para psikolog menilai optimisme sebagai sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Ketika optimisme hilang dari dalam diri seorang manusia, maka ia gagal meraih harapannya.

Psikologi positif menunjukkan peran agama sebagai faktor pembangun nilai-nilai positif dalam diri manusia. Seligman memasukkan nilai-nilai religius dalam psikologi modern. Ia juga mengakhiri perdebatan antara psikologi dan agama di abad 20.

Sejatinya, pandangan optimistis seseorang terhadap masa depannya berkaitan erat dengan filsafat hidupnya. Bagaimana seorang manusia memandang kehidupan dan memaknainya. Orang yang optimis akan menularkan optimismenya kepada lingkungan sekitar. Sebaliknya, orang yang pesimis juga melakukan hal yang sama.

Jauh sebelum Seligman menelorkan psikologi positif, Islam telah memberikan perhatian sangat besar terhadap masalah kejiwaan manusia. Begitu banyak ajaran Islam yang menekankan supaya manusia optimis terhadap masa depannya. Al-Quran memandang optimisme sebagai sebuah faktor penting dalam menggerakkan roda kehidupan umat manusia menuju kebaikan dan kebahagiaan sejati.

Sebagai contoh, surat Yunus menjelaskan bahwa harapan terhadap masa depan di dunia dan akhirat menyebabkan manusia berperilaku baik, dan harapan itulah yang memperbaharui dan memperbaiki kualitas perilakunya.

Al-Quran memandang sikap optimis terhadap masa depan berkaitan erat dengan Sunnatullah. Pondasi optimisme terhadap masa depan dalam al-Quran adalah memperbanyak keutamaan karya dan meninggalkan keburukan. Hanya orang yang optimis dan berkaryalah yang akan meraih kemenangan dan mencapai kebahagiaan sejati.

Dunia adalah tempat ujian bagi manusia, sekaligus sebagai kesempatan untuk memperbanyak keutamaan sebagai bekal di akhirat kelak. Manusia akan mendapatkan pahala atas perbuatan baik yang dilakukannya. Sebaliknya akan memperoleh hukuman atas tindakan buruknya.

Quran memberikan berbagai perumpamaan yang sangat banyak tentang optimisme terhadap masa depan. Dalam surat Yusuf, al-Quran menceritakan kisah Nabi Yusuf as sebagai contoh orang yang optimis dan sabar dalam menghadapi ujian. Diceritakan, Nabi Yusuf diceburkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya karena dengki. Namun akhirnya Yusuf berhasil selamat dari sumur itu dengan optimisme dan ketakwaan kepada Allah. Sebaliknya kehinaanlah yang diterima saudara-saudaranya.

Kisah Nabi Yunus menjadi contoh lain bagaimana al-Quran memberikan perumpamaan yang baik mengenai orang-orang yang optimis. Ketika Nabi Yunus ditelan ikan hiu, dia tidak menggantungkan diri kepada siapapun kecuali kepada Allah swt. Dengan perasaan optimis, beliau berdoa dan Allah pun mengabulkan doanya. Akhirnya Nabi Allah ini bisa keluar dari mulut ikan hiu. Optimis terhadap rahmat Ilahi merupakan sifat para Nabi dan aulia Allah. Dalam surat al-Anbiya ayat 88, Allah swt berfirman,

فَاسْتَجَبْنا لَهُ وَ نَجَّيْناهُ مِنَ الْغَمِّ وَ كَذلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنينَ

“Maka Kami telah memperkenankan do’anya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.”

Al-Quran mengingatkan manusia terutama orang-orang yang beriman dan beramal saleh untuk optimis dalam mengaruhi bahtera kehidupan. Sebab, Allah tidak pernah mengingkari janjinya. Dalam surat al-Fushilat ayat 30 dan 31, Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.”

Di bagian lain, al-Quran dalam surat al Hijr ayat 56 menegaskan urgensi optimisme, “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat”.

Tentang pentingnya sikap optimis itu, surat az-Zumar ayat 53 juga mengungkapkan, “Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Al-Quran menegaskan bahwa orang-orang muslim dilarang pesimis dan berputus asa dalam kehidupannya. Karena sikap putus asa merupakan karakter orang kafir. Surat Yusuf ayat 87 mengabadikan seruan itu, “Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”

Salah satu metode menumbuhkan sikap positif adalah menjalin hubungan yang baik  dengan Allah swt melalui dzikir. Dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenteram dan jiwa pun lebih terkendali.

Dengan berdzikir, manusia berlindung dan memohon kepada kekuatan yang tidak terbatas yaitu Allah swt yang akan memberi ketenangan dan kedamaian bagi jiwa manusia. Surat al-Hasyr ayat 23 mengungkapkan, “Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”

Optimis terhadap masa depan memberikan motivasi positif bagi kehidupan manusia. Jika manusia mampu menempatkan dirinya sebagai orang yang positif, maka ia juga akan mampu mengembangkan seluruh potensinya, dan keluar dari segala bentuk keterbatasan yang menghalangi. Dengan perilaku dan cara pandang positif  tersebut manusia menjalin hubungan yang lebih baik dengan sesamanya dan lingkungan.

Sumber kekuatan positif dalam diri adalah harga diri. Semakin manusia menjaga kehormatan dirinya, maka ia akan semakin baik dalam memunculkan dan menebarkan aspek positifnya kepada yang lain. Sebab harga diri merupakan poros utama kekuatan mental. Semakin tinggi harga diri seorang manusia, maka optimisme terhadap masa depanpun semakin meningkat.

Diadaptasi dari Pars Today

Tags: kehidupanOptimisslide
admin

admin

Related Posts

Irfan

Nilai Tarbiyah Puasa Ramadhan dalam Perspektif Imam Khomeini

March 5, 2025

Menurut Imam Khomeini, puasa Ramadhan memiliki makna tarbiyah (pendidikan) yang mendalam. Puasa bukan sekadar menahan diri dari makan, minum, dan...

Lailatulkadar (Malam Qadar)
Al-Quran

Lailatulkadar (Malam Qadar)

March 28, 2024

Allah Swt berfirman, إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam qadar (QS. al-Qadr : 1)....

Nikmat Surga
Al-Quran

Nikmat Surga

March 8, 2023

  Kaum mukminin akan sangat bahagia jika membaca al-Quran dan menemukan nikmat-nikmat surga atas ganjaran mereka yang diperoleh dari Allah....

Ahlulbait

Ketahuilah Keutamaan Fathimah, Jangan Hanya Namanya

December 28, 2022

Dalam tradisi Ahlulbait, ada hari-hari yang disebut sebagai Ayyamul Fathimiyah. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan kapan hari syahid Sayidah Fathimah....

Ahlulbait

Bukan Hanya karena Nasab, Fathimah Mulia karena Besar dan Agung Akhlaknya

December 28, 2022

Selain nasab dan keturunan, keutamaan akhlak adalah yang membentuk siapa seseorang tersebut. Sayidah Zahra, adalah keturunan manusia paling agung dan...

Khutbah Jumat

Perlunya Kenabian dalam Kehidupan

November 17, 2022

Manusia dengan segala kecerdasannya tidak akan mengetahui secara pastibagaimana jalan menuju Allah SWT.Ketika para Nabi diutus, mereka harus membuktikan bahwa...

Next Post

Metode Argumen Keteraturan Dalam Menentukan Keberadaan Tuhan

NU Pernah Selamatkan Makam Nabi Muhammad dari Penghancuran Saudi Wahabi

Presiden Rouhani: Iran Menyambut Perluasan Hubungan dengan Indonesia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist