ICC Jakarta – Allah swt berfirman dalam surat al-Baqarah, ayat 23: “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Alquran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah paling tidak satu surat (saja) yang semisal Alquran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”.
Dan pada ayat berikutnya Allah swt berfirman: ”Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) – dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir”.
Pada dasarnya bahasa Alquran sedemikian fasih dan indah sehingga setiap orang yang walaupun sedikit memahami bahasa arab, dengan membaca ataupun mendengar lantunan ayat, dengan sendirinya akan memahami bahwa tidak ada satu orator pun yang dapat berbicara dengan bahasa yang sedemikian rupa fasihnya. Bahasa dan ucapan fasih tersebut tidak mungkin berasal dari manusia. Mukjizat Alquran tidak terbatas pada pengetahuan-pengetahuan mendalam berupa ilmu logika, sosial, keindahan serta kefasihan bahasa dan ilmu tentang rahasia alam gaib yang sangat menakjubkan. Setiap hari terungkap bidang-bidang baru dari keajaiban-keajaiban Alquran. Sebagai contoh hingga kini terdapat 20 hal tentang mukjizat angka dalam Alquran yang di jelaskan melalui program computer. 20 hal tersebut sebagai berikut:
- Kata ( Imam) dengan arti pemimpin Ilahi baik kata tersebut berbentuk “plural” maupun “singular”, diulang 12 kali dalam Alquran, hal ini relevan dengan riwayat yang berbunyi ”Jumlah para Imam setelah Rasulullah Saw adalah 12 orang” yang dinukil dari Rasulullah Saw oleh kalangan Syiah dan Sunni. Surat Yaasiin ayat 12 :” Dan segala sesuatu kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh mahfuzh)”, merupakan contoh dari ayat-ayat yang terdapat kata imam di dalamnya.
- Kata “syahr” yang berarti bulan, diulang 12 kali dalam Alquran sesuai dengan jumlah bulan-bulan dalam tahun.
- Kata “Yaum” yang berarti hari, diulang 365 kali dalam Alquran sesuai dengan jumlah hari dalam setahun dalam hitungan miladi.
- Kata “Sajada” yang berarti telah bersujud, baik kata tersebut berbentuk kata kerja lampau ataupun kata kerja yang sedang atau akan di lakukan, diulang 34 kali di dalam Alquran. Jumlah tersebut sama dengan jumlah sujud-sujud salat wajib sebab dalam setiap hari ada 17 rakaat shalat wajib dan terdapat dua sujud dalam setiap rakaatnya.
- Kata “Rajul” yang berarti lelaki sama seperti kata “Imraah” yang berarti perempuan, masing-masing 24 kali digunakan dalam Alquran
- Kata “ Malaaikah” bermakna malaikat dan kata “Syaitan” bermakna setan atau jin, masing-masing disebutkan 88 kali dalam Alquran.
- Kata “istiadzah” yang artinya berlindung dan kata iblis yang berarti setan 11 kali digunakan dalam Alquran.
- Kata “akhirah” yang berarti akhirat dan kata “dunya” yang berarti dunia masing-masing 115 kali disebutkan dalam Alquran.
- Kata “Alhasanaat” yang berarti kebaikan-kebaikan dan “Assaiyiaat” yang berarti kejelekan masing-masing disebutkan 180 kali dalam Alquran.
- Kata “Alhayaah” yang berarti kehidupan dan “Almaut” yang berarti kematian masing-masing 145 kali disebutkan dalam Alquran.
- Kata “Arsala” bermakna telah mengutus, diulang 513 kali dalam Alquran dan nama 28 nabi yang disebutkan dalam Alquran juga diulang 513 kali secara keseluruhan.
- Kata “Ar Rusul” bermakna para nabi dan kata “An Naas” bermakna orang-orang, masing-masing diulang 368 kali dalam Alquran.
- Kata “Ar Raqbah” bermakna keinginan dan kata “ Ar Rahbah” bermakna ketakutan masing-masing 8 kali diulang dalam Alquran.
- Nama mulia Rasulullah ( Muhammad dan Ahmad ) 5 kali diulang secara keseluruhan dalam Alquran (4 kali nama Muhammad dan 1 kali nama Ahmad ) dan kata “selawat” yang bermakna ucapan selawat yang banyak ditujukan kepada Rasulullah Saw dan keluarganya juga diulang 5 kali dalam Alquran.
- Kata “Itsar” yang berarti berkorban untuk orang lain dan kata syah yang berarti pelit masing-masing 5 kali diulang dalam aqur’an.
- Kata “Suruur” yang berarti kebahagiaan dan kata “huzn” yang berarti kesedihan masing-masing 4 kali disebutkan daam Alquran.
- Kata “Al har” yang berarti panas dan kata “Al bard” yang berarti dingin masing-masing 4 kali diulang dalam Alquran.
- Istilah “Hizbullah” yang berarti penolong Allah dan istilah “Hizbussyaitan” yang bermakna pengikut setan, masing-masing diulang 3 kali dalam Alquran.
- Dalam Alquran secara langsung diisyaratkan bahwa 300 tahun syamsiah sama persis dengan 309 tahun qamariah. Hal ini juga diisyaratkan dalam kisah Imam Ali as yang ditanya oleh salah seorang ulama yahudi bahwa kenapa masa tidurnya Ashabul Kahfi disebutkan 309 tahun didalam Alquran sementara dalam penjelasan kitab taurat disebutkan 300 tahun saja? Beliau as berkata: Tahun anda adalah tahun syamsiah sedangkan tahun kita adalah tahun qamariah. Menariknya, salah satu dosen matematika melakukan penghitungan atas hal ini dan kesimpulan yang dapat difahami sebagai berikut:Tahun syamsiah memiliki 365 hari, untuk itu 300 tahun syamsiah adalah 300 x 365 = 109500 hari. Sementara tahun qamariah memiliki 354 hari, 8 jam dan 48 menit, untuk itu 309 tahun qamariah sama dengan 309 x 354 hari & 8 jam & 48 menit = 109500 hari pula. Dengan demikian jelas bahwa 300 syamsiah sama dengan 309 qamariah, tidak kurang atau lebih walaupun satu hari. Hal ini berjalan beratus-ratus tahun setelah turunnya Alquran hingga kini masih tetap bahwa sehari semalam adalah 24 jam dan setiap jam terdapat 60 menit, padahal saat itu belum ditemukan jam. Oleh karenanya setiap kata-kata yang terdapat dalam Alquran pada tempat dan jumlah tertentu mengandung pesan dan pemahaman spesifik. Sesungguhnya hal ini merupakan bentuk dari mukjizat, sebab kumpulan dari ayat-ayat Alquran yang turun untuk Rasulullah, pada rentang waktu yang relatif panjang 23 tahun dan dalam situasi serta kondisi yang beraneka ragam seperti, terkadang dalam perang, dalam perdamaian, dalam Mekkah, dalam Madinah, dalam pengepungan” Sya’bi Abi Thalib”, dalam perjalanan, dalam waktu siang dan malam. Tidak demikian halnya bahwa Rasulullah menulis kitab layaknya para pengarang berbagai kitab yang menulis kitab dengan merujuk kepada referensi-referensi yang beragam di sela waktu kosong didalam perpustakaan.
- Bentuk lain dari kemukjizatan Alquran tampak pada firman Allah swt dalam surat Ash-Shaff, ayat 6 yang berbunyi:” Dan (Ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang bernama Ahmad (Muhammad)”.Dan dalam surat Al A’raaf, ayat 157 Allah swt berfiman:” (yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka”. Jika saat turunnya alquran, nama Muhammad Saw tidak terdapat dalam kitab Taurat maupun kitab Injil, maka ulama Yahudi yang senantiasa mengawasi Islam dari dekat akan segera menunjukkannya kepada kaum Muslimin untuk membuktikan ketidak autentikan Alquran. Upaya mereka untuk membuktikan ketidakotentikan Alquran sampai pada kebuntuan karena nama suci Muhammad saww tercantum dalam kitab-kitab suci Yahudi dan Kristen tatkala turunnya ayat tersebut. Sementara mereka sangat mengenal nama Rasulullah, yang dalam surat Al An’am, ayat 20 disebutkan:” Orang-orang yang Telah kami berikan Kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri”. (quran.al-shia.org)