ICC Jakarta – Pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC/Pasdaran) menyatakan kesiapannya untuk “andil membantu orang-orang terusir Myanmar” sembari menegaskan bahwa membela “kaum tertindas” di Myanmar sebagai tanggungjawab di depan sejarah.
IRGC dalam statemen yang dirilis Jumat (8/9/2017) “mengecam keras kejahatan terhadap warga Muslim Myanmar” dan mengingatkan adanya “rencana anti Islam” yang menjurus pada “pembasmian etnis lagi secara besar-besaran dalam sejarah kemanusiaan.”
IRGC menegaskan bahwa pengusiran warga Muslim Rohingya dan pembantaian terhadap 400 orang tak bersenjata di antara mereka dengan sendirinya telah “menambah beban tanggungjawab pemerintah Myanmar terhadap tragedi ini, pembersihan etnis, dan gangguan terhadap stabilitas akibat kekerasan dan pembantaian yang masih terus dilakukan.”
IRGC mengecam ketidak seriusan reaksi internasional “terhadap pembasmian warga Muslim Rohingya, kebungkaman forum-forum internasional yang mengaku sebagai pembela HAM, dan tidak adanya konsensus dan pembentukan front yang kuat untuk menghadapi para pelaku kejahatan ini.”
Pasukan elit Iran kemudian mengimbau pemerintah negara ini agar melanjutkan upaya diplomatiknya untuk “menyelamatkan saudara Muslim Ahlussunnah Rohingya dan mencegah pembasmian manusia dan penyebaran terorisme model baru terhadap umat Islam.” (mm/rayalyoum)
Source: Liputan Islam