ICC Jakarta – Dalam literatur riwayat Syiah terdapat sebuah riwayat bahwa malam dan surah al-Qadr digunakan argumen untuk menetapkan bahwa Imam Mahdi Afs masih hidup. Berdasarkan riwayat ini, pada Lailatul Qadr, malaikat turun kepada Nabi Muhammad Saw untuk menurunkan takdir pada tahun yang akan datang.
Mengingat bahwa Lailatul Qadr terjadi pada setiap tahun dan tidak khusus pada zaman Nabi saja, maka para malaikat akan turun kepada para pengganti Nabi yaitu para Imam Ma’sum, seseorang yang paling mirip dengannya. Karena Nabi Muhammad Sae sebagai khatamun anbiya telah meninggal, maka harus ada seseorang yang menerima takdir itu sebagai pengganti Nabi dan orang suci itu tak lain adalah Imam Mahdi Afs. Kaum Syiah berkeyakinan bahwa Lailatul Qadr akan berulang setiap tahun dan turunnya para malaikat pada malam itu adalah sebuah ketetapan; dari sisi lain, turunnya malaikat ini perlu tempat untuk turun yang layak, maka Muslim Syiah menggunakan dalil ini sebagai adanya hujjah Tuhan (baca: Imam) di setiap zaman hingga hari kiamat.
Di antara riwayat-riwayat itu adalah riwayat Imam Baqir as, “Wahai sekalian pengikut Syiah! Berpeganglah kepadaku! Jika kalian menghadapi musuh-musuhmu gunakan surah al-Qadr supaya kalian mengalami kemenangan. Aku bersaksi bahwa surah ini adalah hujjah Allah setelah Rasul. Surah ini adalah bukti agamamu, ilmu dan pengetahuan kita yang terakhir.” (Kulaini, Kafi, jil. 1, hal. 249)
Terdapat pula sebuah riwayat yang berasal dari Ibnu Abbas yang menyebutkan Malam Qadr terjadi setiap tahunnya dan Allah Swt menurunkan seluruh perkara pada tahun tersebut. Setelah Rasulullah juga terdapat orang-orang yang memikul urusan ini. Ibnu Abbas bertanya kepada Imam As. “Siapakah mereka itu?” Imam Ali As bersabda, “Aku dan sebelas putraku yang merupakan imam dan kami bercakap-cakap dengan para malaikat.” (Kulaini, Kāfi, jld. 247 dan 248)
Adapun analisa argumen dari riwayat-riwayat di atas adalah:
- Pada Lailatul Qadr, ketetapan selama satu tahun telah turun pada Nabi Muhammad Saw
- Lailatul Qadr tidak khusus pada masa Nabi saja dan akan terjadi secara berulang dalam setiap tahun hingga hari kiamat
- Turunnya malaikat dan ketetapan Ilahi pada malam Qadr memerlukan tempat turun seperti orang-orang yang memiliki sifat-sifat seperti Nabi misalnya ishmah
- Tempat turunnya ini, berdasarkan sejumlah riwayat, adalah para Imam Maksum Ahlul Bayt As
Kesimpulan: Pada masa kini, mau tidak mau harus ada seorang Imam Maksum yang masih hidup di mana menurut riwayat-riwayat yang ada, Imam akhir tersebut adalah Imam Mahdi Afs.[]