Teheran, 5 April 2024 — Pada peringatan Hari Quds Sedunia yang jatuh pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadan, Kementerian Luar Negeri Iran menyerukan seluruh pemerintah dan bangsa-bangsa Muslim untuk bersatu dan bersinergi dalam melawan Israel. Pernyataan ini mengajak para penuntut kebebasan dan kebenaran di dunia untuk memberikan dukungan hakiki dan nyata terhadap bangsa tertindas Palestina.
Dalam pertemuan dengan para pejabat tinggi, tokoh sosial, politik, dan budaya Iran, Pemimpin Besar Revolusi Islam, Ayatullah Khamenei, menyinggung dua kekalahan rezim kriminal Zionis. Pertama, pada tanggal 7 Oktober, ketika operasi Badai Al-Aqsa dimulai, rezim yang mengklaim memiliki kekuatan intelijen dan militer yang kuat mengalami kegagalan intelijen yang sangat besar menghadapi kelompok perlawanan dengan sumber daya terbatas. Kegagalan ini tidak hanya memalukan, tetapi juga tidak akan pernah bisa diperbaiki.
Kegagalan kedua rezim Zionis terjadi dalam mencapai tujuan yang diumumkan dalam serangan terhadap Gaza. Meskipun Israel mendapat dukungan militer-finansial dan politik yang komprehensif dari Amerika, termasuk hak veto terhadap resolusi di Dewan Keamanan PBB, mereka bahkan tidak dapat mencapai satu pun tujuan yang mereka nyatakan.
Rezim Zionis ingin menghancurkan perlawanan, terutama kelompok Hamas. Namun, saat ini, Hamas, Jihad Islam, dan kelompok perlawanan Gaza dengan berbagai masalah yang dihadapinya sedang memukul rezim agresor ini. Keserakahan dan pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah disebabkan oleh ketidakberdayaan Zionis di hadapan para pejuang perlawanan.
Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa tidak mungkin menyelamatkan Zionis dari jebakan yang mereka gali sendiri. Rezim Zionis akan semakin melemah dari hari ke hari dan semakin dekat dengan pembusukan dan kehancuran. Generasi muda diharapkan akan melihat hari ketika Quds Sharif berada di tangan umat Islam, dan dunia Islam merayakan kehancuran rezim Zionis.
Selain itu, beliau mempertimbangkan pembentukan Republik Islam sebagai peluang besar bagi dunia Islam. Sistem Islam semakin kuat, dan kelemahan musuh-musuhnya semakin terlihat. Kalkulasi regional dan situasi front perlawanan dan front lawan telah berubah setelah Badai Al-Aqsa dan akan terus berubah di masa depan. Musuh-musuh Islam dan perlawanan serta Republik Islam Iran harus tahu bahwa mereka tidak bisa beradaptasi dengan perubahan ini, dan tidak akan bisa memerintah masyarakat Islam di kawasan.
Semoga suara solidaritas kita menggema hingga ke sudut-sudut dunia, dan semoga Palestina segera meraih kemerdekaannya. 🇵🇸