ICC Jakarta – Bulan Ramadhan adalah bulan untuk melatih diri menjadi manusia seutuhnya. Manusia yang tidak hanya mencakupi diri-diri fisik saja, melainkan juga jiwa dan ruh. Bulan ini merupakan kesempatan baik untuk turut merasakan haus dan lapar sebagaimana yang dirasakan oleh orang-orang miskin dan papa pada sepanjang hari selama setahun.
Pada bulan ini juga kita dilatih untuk memuliakan orang-orang miskin dan fakir, membahagiakan mereka dengan memberi sedekah atau memberikan iftar kepada mereka.
Terkait dengan bulan Ramadhan, Imam Khomeini memberi nasehat bahwa selayaknya kita beristighfar atas perbuatan-perbuatan yang tidak selayaknya Anda lakukan! Bertaubat segera, bahkan sebelum memasuki bulan Ramadhan jika Anda melakukan perbuatan dosa! Biasakanlah lesan Anda untuk melantunkan dzikir-dzikir kepada Allah SWT. Jangan sampai pada bulan mulia ini, menggunjing, mengumpat dan perbuatan dosa lain mengotori kemurahan dan limpahan anugerah Ilahi.
Apabila dengan berakhirnya bulan Ramadhan, tidak ada perubahan sedikit pun dari amal dan perbuatan Anda, ketahuilah bahwa puasa yang diinginkan Tuhan atas Anda belumlah terpenuhi.
Apabila Anda menyaksikan seseorang menggunjing saudaranya yang lain, maka katakanlah kepada dia bahwa kita sudah berjanji untuk tidak menggunjing selama 30 hari, jauhkan diri Anda dari urusan pribadi orang lain! Apabila Anda tidak mampu untuk melakukan hal itu, maka segera tinggalkan majelis itu! Kembali aku ingatkan, bertekadlah untuk mengendalikan lesan, mata, telinga dan semua anggota badan lain untuk tidak melakukan kemaksiatan selama 30 hari pada bulan Ramadhan ini!.
Perhatikan adab-adab dan amalan-amalan bulan Ramadhan, tidak hanya berdoa, tapi berdoa dengan makna yang sebenarnya. [SZ](Simai Farzanegan, hal. 159 dan 161)