ICC Jakarta – Ketika Ali bin Thalib as sedang berhadapan dengan pasukan Muawiyah di perang Shiffin, beliau as menerawang ke langit untuk mencari tahu, adakah waktu shalat sudah tiba.
Ibnu Abbas berkata, “Wahai Imam Ali. Apa yang Anda lakukan?”
Beliau as berkata, “Aku menantikan tenggelamnya matahari untuk melakasanakan shalat.”
Ibnu Abbas berkata, “Meskipun kita sedang berada dalam pertempuran sengit, adakah kita wajib mendirikan shalat pada awal waktu?”
Imam Ali as menjawab, “Kita berperang dengan Muawiyah karena apa?” Sebabnya tiada lain adalah karena shalat. Dan bukankah karena itu kita berperang? Sudah tentu shalat yang benar dan diterima di sisi Allah adalah shalat yang disertai wilayah, menerima dan mengakui kepemimpinan yang sah. Bukan shalatnya Muawiyah dan Amru bin Ash.”
Hikmah kisah ini adalah:
Janganlah kita katakan kepada shalat, “Aku sedang sibuk,” tetapi katakanlah kepada kesibukan kita, “Waktu shalat telah tiba!”
Kepada Muhammad bin Abubakar, Ali berpesan, “Jagalah shalat pada awal waktu, tunaikanlah pada waktunya. Janganlah memajukan waktu shalat karena engkau sedang menganggur. Dan jangan menundanya karena engkau sedang sibuk.” (Kisah-kisah Imam Ali bin Abi Thalib as, hal. 42-43, penerbit Lentera, Jakarta)
Ketahuilah Keutamaan Fathimah, Jangan Hanya Namanya
Dalam tradisi Ahlulbait, ada hari-hari yang disebut sebagai Ayyamul Fathimiyah. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan kapan hari syahid Sayidah Fathimah....