ICC Jakarta – Fatimah Kilabiyah binti Hizam yang masyhur dengan nama Ummul Banin adalah perempuan mulia dan memiliki rasa penghormatan yang tinggi kepada Ahlul Bayt As. Dia adalah ibunda Hadhrat Abbas dan tiga anak lainnya bernama Abdullah, Ja’far dan Utsman. Keempat putranya syahid di padang Karbala demi membela maula mereka.
Bertahun-tahun sepeninggal Sayyidah Fatimah Sa, Imam Ali bersama saudaranya Aqil yang sangat terkenal dengan nasab keturunan asal usul Arab, bermusyawarah untuk memilih seorang istri yang benar-benar murni dari keturunan Arab sehingga melahirkan anak-anak yang pemberani dan berjiwa kesatria dan Aqil mengusulkan kepadanya, Fatimah binti Hizam bin Khalid untuk dijadikan istri dan berkata bahwa belum terlihat di kalangan Arab keluarga yang lebih berani dari keluarga Bani Kilab dan Ali As menikah dengannya.
Hasil dari pernikahan itu, 4 putra laki-laki bernama Abbas, Abdullah, Ja’far dan Utsman. 4 orang ini terkenal dengan keberanian dan kepahlawanan mereka dan dengan inilah Fatimah dinamakan Ummul Banin (Ibu dari anak-anak lelaki). Ke-4 anak laki-lakinya meneguk cawan syahadah di Karbala di samping saudara mereka dan bersama Imam mereka Imam Husain As.
Fathimah Kilabiyah, setelah beberapa tahun menjalani hidup sebagai istri dari Imam Ali As, mengusulkan kepada Imam Ali As supaya namanya sebaiknya diganti dengan nama Ummul Banin supaya putra-putra Fathimah Az Zahra tidak terlalu sedih dalam mengenang kembali Ibunya yang sangat mereka cintai.
Dalam sejarah disebutkan bahwa Ummul Banin tidak hadir pada Peristiwa Karbala. Ketika rombongan kafilah dari para tawanan Karbala memasuki Madinah, seseorang memberinya berita kesyahidan anak-anak, tapi dia malah mengatakan; Katakanlah kepadaku tentang Husein As. Ummul Banin, ketika ia mendengar ke-4 anaknya Syahid bersama Imam Husein As, berkata: “Seandainya semua anak-anakku dan semua yang ada di bumi berkorban demi Husain dan dia tetap hidup.” Semua pembicaraannya ini dianggap sebagai pernyataan ikhlasnya dalam mengabdi kepada Ahlulbait dan Imam Husain As.
Teriring ucapan bela sungkawa pada hari wafatnya sang ibunda syuhada pada 13 Jumadi Tsani….[].