ICC Jakarta – Ayatullah Bahjat, seorang ulama dan faqih terkenal kota Qum adalah seorang marja taklid kenamaan dalam lingkungan Syiah. Semasa hidupnya ia mengajar jenjang Bahtsul Kharij (Pelajaran Fikih Tingkat Tinggi) di Hauzah Ilmiah Qum. Ia adalah ulama yang terkenal karena kezuhudan dan irfannya.
Ia juga senantiasa membiasakan dan menyibukkan diri dengan pensucian jiwa dan masalah-masalah ruhaniah. Di sisi lain ia pun amat disiplin dan kuat dalam melakukan tahajjud dan beribadah, seakan-akan ia tidak mempunyai kegiatan lainnya selain beribadah dan dzikir. Kesyahidannya sangat menonjol dan dikenal dengan kedalaman ilmu, kemulian, kearifan dan keutamaannya. Ia mempunyai daya tarik maknawiyah dan hakikat batiniah yang luar biasa. Ia hidup dalam keadaan yang sangat sederhana, baik dalam makan, pakaian dan lainnya.
Ia sangat menaruh perhatian kepada Imam Zaman Afs. Dalam perkataannya, Ayatullah Bahjat menjelaskan: Jika kita sibuk melayani Imam Mahdi, Imam Zaman Afs, niscaya beliau (Imam Zaman) puntidak akan mengabaikan, membiarkan dan memikirkan kita. Pelayanan terhadap Imam Zaman bisa berbentuk, misalnya, memperingati hari kesyahidan Imam Husain, dan hari-hari besar lainnya.
Kecintaan Sang Pencipta dan Imam Zaman Afs akan semakin meningkat apabila kita meninggalkan maksiat dan dosa, serta mendirikansalat sesegera mungkin ketika sudah tiba waktunya. Kita harus berpikir tentang bagaimana bisa memperoleh dukungan Tuhan dan Imam Zaman (semoga Allah mempercepat kemunculannya). Artinnya, kita harus mengetahui bagaimana belajar dan bekerja dalam rangka memenangkan dukungan dan rida-Nya. Setiap pelajar agama, khususnya, harus menjaga masalah ini di daftar teratas prioritasnya (di setiap waktu, selama masa belajarnya dan setelah ia menyelesaikan semua itu). Dia harus selalu berpikir tentang amal-amal dan akhlaknya sesuai syariat dalam rangka meraih dukungan Imam Zaman Afs. Jika pelajar itu memikirkan ini dan melaksanakan jalan tersebut, ia tidak akan melakukan penyimpangan dalam pikiran, kata-kata dan tingkah lakunya selama hidup. Dia pun tidak akan menanggung berbagai tingkah laku yang tidak cocok dengannya, dan kemelut-kemelut yang membingungkannya.