ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Menjalin Hubungan Dengan Imam Mahdi As Di Masa-Masa Keghaiban – Bagian 2

by admin
March 9, 2018
in Mahdawiyah
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Terkait mengenai bagaimana cara seseorang menjalin hubungan dengan Imam Mahdi Afs, terdapat empat pandangan penting:

  1. Seseorang tidak akan dapat berjumpa dengan Imam Mahdi As secara mutlak
  2. Seseorang akan berjumpa dengan Imam As, akan tetapi ia tidak akan mengenalnya.
  3. Seseorang, disamping dapat berjumpa dengan Imam As, juga dapat mengenalnya. Akan tetapi, ia dilarang menceritakan kepada orang lain.
  4. Seseorang selain berjumpa dengan Imam As, juga dibolehkan menceritakan perjumpaannya kepada orang lain.Penjelasan poin ke dua adalah sebagai berikut:

    Menurut pendapat ini seseorang memiliki kemampuan untuk berjumpa dengan Imam Mahdi As. Hanya saja, dalam pertemuan dan perjumpaan tersebut, Imam As tidak akan dapat dikenal oleh manusia.

     

    Menurut pandangan ini, apabila Imam Mahdi As selain mampu dilihat ia juga mampu dikenal, maka hal itu akan berkontradiksi dengan arti dan makna dari filsafat keghaiban.

    Pandangan ini bersumber dari beberapa riwayat dan hadis yang menjelaskan tentang kemungkinan terlihatnya Imam Mahdi As tanpa harus dikenal.

    Dalam kitab Kamâl al-Dîn wa Tamâm al-Ni’mah dan ‘Ilal al-Syarâi’, Syaikh Shaduq meriwayatkan bahwa Imam Shadiq As bersabda, “Dalam diri Al-Qaim terdapat beberapa hal yang sama dengan Yusuf As. Mengapa masyarakat masih juga tidak percaya bahwa Allah Swt memperlakukan Hujjat-Nya (Imam Mahdi As) sebagaimana perlakuan-Nya kepada Yusuf As? Tidakkah mereka mengetahui bahwa sebenarnya ia berada ditengah-tengah mereka. Ia juga datang kepasar-pasar mereka. Ia senantiasa berada dikerumunan mereka akan tetapi mereka tidak mengenalnya. Dan hal itu akan terus berlanjut hingga Allah Swt memberi ijin kepadanya untuk mengenalkan dirinya kepada mereka. Sama seperti halnya ketika Allah Swt mengijinkan Yusuf As untuk mengenalkan siapa sejatinya dirinya….[1]”

    Sebagian mengatakan bahwa riwayat ini adalah satu bukti dan dalil bahwa mungkin saja pada suatu saat dan tanpa disadari, seseorang akan berjumpa dengan Imam Mahdi As. Sementara apabila kita sedikit mempelajari riwayat tersebut, maka pemahamaman seperti ini adalah salah. Karena unsur penting yang ingin ditekankan dalam riwayat itu adalah bahwa Imam Mahdi As tidak akan dikenal oleh siapapun.Hal ini dapat dilihat dengan penyerupaan antara Imam Mahdi degan Nabi Yusuf, yang keduanya sama-sama tidak dikenal oleh seorangpun sampai pada saat Allah Swt mengijinkannya untuk membuka rahasia tentang siapa sebenarnya jati dirinya.

    Oleh karena itu, nuktah penting yang ingin disampaikan dalam riwayat tersebut adalah sisi keserupaan antara Imam Mahdi As dengan Nabi Yusuf As, yaitu keduanya sama-sama tidak akan dikenal oleh manusia selama mereka sendiri tidak memperkenalkan jati dirinya, bukan ingin membuktikan bahwa Imam Mahdi akan dapat dilihat tanpa harus dikenal.

    Riwayat lain yang dapat dijadikan sebagai penguat dalil ini adalah apa yang diriwayatkan oleh salah satu utusan khusus Imam Mahdi As yang bernama Muhammad bin ‘Utsman yang mengatakan; “Wallâhi inna shâhiba hadzâ al-amr la yahdhuru al-mausima kulla sannah yara al-nâs wa ya’rifuhum wa yaraunahu wa lâ ya’rifûnahu[2] (Demi Allah, sesungguhnya Shahib Al-Amr akan datang setiap tahun di musim haji. Ia melihat manusia dan mengenal mereka. Manusia juga melihatnya akan tetapi mereka tidak mengenalnya).”

    Sebagai jawaban, maka kita dapat katakan bahwa ketika bertemu dengan Imam Mahdi As seseorang tidak hanya akan mengenalnya, akan tetapi setelahnyapun ia juga tidak akan dapat meyakini bahwa yang ditemuinya adalah Imam Mahdi As. Karena mungkin saja orang yang telah ia temui hanyalah salah seorang waliyullah yang diperintah oleh Imam Mahdi As untuk membantu menyelesaikan masalah orang tersebut, bukan Imam Mahdi As sendiri.

    Tidak banyak riwayat yang dapat dijadikan dalil untuk mendukung pendapat ini, akan tetapi setidaknya dengan riwayat-riwayat tersebut, muncullah pandangan kedua ini.

    Kesimpulkan yang dapat diambil dari pendapat pertama dan kedua adalah bahwa Imam Mahdi As itu ghaib. Dan apabila seseorang ingin berjumpa dengannya, maka sekalipun ia dapat berjumpa dengannya, ia tidak akan mengenalnya.  (Dars Nameh Mahdawiyat II, Khuda Murad Salimiyan)

    Catatan Kaki

    [1]. Muhammad bin Ali bin Husain bin Babawaih Shaduq, Kamâl al-Dîn wa Tamâm al-Ni’mah, Qum, Darul Kutub Al-Islamiyah, 1395 HQ, jil. 1, hal. 144, bab 5, hadis 3.

    [2]. Muhammad Hasan Thusi, Kitâb al-Ghaibah, Qum, Muassasah Ma’arif Islami, 1411 HQ , hal. 362; Muhammad bin Ali bin Husain bin Babawaih Shaduq, Man Lâ Yahdhuruhu al-Faqîh, Qum,  Jame’eh-e Mudarrisin, 1413 , jil. 2, hal. 520.

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Ahlulbait

HAMZAH BIN ABDUL MUTHALIB

May 20, 2022

Hamzah bin Abdul Mutthalib dengan gelar Asadullah, Asadur-Rasulullah dan Sayyidu Syuhada adalah paman Nabi dan merupakan salah seorang syahid perang...

MILAD MUHAMMADIYAH ke-109
Galeri

MILAD MUHAMMADIYAH ke-109

November 18, 2021

Keluarga Besar*Islamic Cultural Center Jakarta*mengucapkanSelamat dan Sukses atas*MILAD MUHAMMADIYAH ke-109*18 November 1912 - 18 November 2021

Mahdawiyah

Mengenal Ajaran-ajaran Mahdawiyah adalah Satu Kebutuhan Terpenting Saat Ini!

May 4, 2021

ICC Jakarta - Memahami Mahdisme dan kebutuhan masyarakat internasional akan Mahdisme adalah salah satu masalah penting yang harus diperhatikan di...

Mahdawiyah

Resensi Buku: Al-Muntazhar: Kumpulan Hadis-Hadis Al-Mahdy

May 3, 2021

ICC Jakarta - Sebagaimana disebutkan oleh penerjemah, kitab setebal 48 halaman ini merupakan pengajaran hadis-hadis mengenai Imam Mahdi dari K.H....

Mahdawiyah

Geliat Memperkenalkan Doktrin Mahdiisme melalui Konferensi Internasional dari Iran ke Indonesia

May 3, 2021

ICC Jakarta - Mahdiisme adalah etape akhir dari gerakan Anbiyak yang telah ditutup oleh nabi pamungkas, Baginda Nabi Muhammad saw...

Mahdawiyah

Konsep Al Mahdi di Alkhairaat Palu

May 3, 2021

ICC Jakarta - Kabar kemunculan Imam Mahdi di akhir zaman sesungguhnya tidaklah khas Syi'ah, yaitu keyakinan akan datangnya kembali Imam...

Next Post

Peringatan Wiladah Sayyidah Fatimah Zahra di ICC Jakarta, 9/3/2018

Menjalin Hubungan Dengan Imam Mahdi As Di Masa-Masa Keghaiban - Bagian 3

Makna Hadis “Fatimah Dicipta Sebagai Bidadari Dalam Bentuk Manusia"

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist